Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengakui beberapa anggota Kabinet Merah Putih memang sering melontarkan pernyataan kontroversial dan mengeluarkan kebijakan yang menimbulkan polemik. Akan tetapi, dia tak berniat untuk mencopot atau melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Dia mengklaim masih cukup puas terhadap kinerja pada para pejabat dalam Kabinet Merah Putih. Kontroversi atau polemik yang terjadi di masyarakat kerap tak berarti kinerja atau kerja pejabat yang bersangkutan juga buruk. Terutama dalam melaksanakan perintah atau menjalankan visi misi pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Tapi saya sebagai pengguna, saya sebagai user, menteri-menteri saya bekerja dengan baik. Kadang-kadang ada salah bicara, itu biasa. Tapi mereka kerja keras, niat mereka baik, kita sudah kompak,” kata Prabowo ditemui awak media, usai Internasional Conference on Infrastructure, Kamis (12/6/2025).
“Jadi itu yang ingin saya sampaikan dan saya tidak, saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik.”
Dia mengakui ada banyak kritik dan dorongan kepada pemerintah untuk mencopot sejumlah nama di Kabinet Merah Putih. Akan tetapi, dia menilai, kritik tersebut sebagai suatu yang normal dalam sebuah periode pemerintahan.
Toh, kata Prabowo, setiap pemerintahan memang tak akan bisa memuaskan semua pihak. Selalu akan ada kritik sebagai suatu yang normal dalam negara demokrasi. Dia sendiri berpegang pada kinerja yang selalu dievaluasi.
Hingga saat ini, kata dia, sejumlah kesalahan komunikasi para pejabat kabinet ke masyarakat belum merupakan masalah besar, dan masih bisa dimaafkan.
“Kita punya tim yang baik. Kita nggak ada orangnya siapa, orangnya siapa, tidak ada. Kita menganut azas ya falsafah kesetiaan kepada kelompok dan partai berhenti pada saat kesetiaan kepada negara mulai,” ungkap dia.
Menurut Prabowo, partai-partai pada koalisinya juga telah memberikan kader-kader yang terbaik. Hal ini membuat sejumlah program dan target pembangunannya juga mulai tercapai.
“Jadi saya melihat bahwa, saya percaya pertumbuhan ekonomi kita akan baik. Kita akan bikin kaget banyak orang,” kata dia.
Seluruh pernyataan ini berbeda dari isi Pidato pada awal Juni lalu. Dalam pidatonya, Prabowo melontarkan ancaman terhadap para pejabat di kabinetnya yang dianggap tak mampu menjalankan tugas dan tak bersih atau terindikasi melakukan korupsi. Saat itu, presiden meminta para pejabat tersebut lebih dulu mengundurkan diri sebelum dipecat melalui proses reshuffle kabinet.
(azr/frg)