Salah satu gejala kolesterol tinggi di tangan adalah munculnya benjolan kecil pada buku-buku jari. Kondisi ini dikenal sebagai tendon xanthomata, yaitu penumpukan kolesterol di bawah kulit. Benjolan ini bisa terasa nyeri atau tidak nyaman saat ditekan.
Selain itu, kesemutan atau mati rasa pada jari tangan juga bisa menjadi sinyal gangguan sirkulasi darah akibat penumpukan plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah kecil.
2. Mata: Lingkaran Abu-Abu dan Risiko Stroke Mata
Perubahan pada mata juga bisa menjadi indikasi kolesterol tinggi. Salah satu tanda yang paling umum adalah arcus senilis, yaitu lingkaran berwarna abu-abu atau putih di sekitar kornea mata. Walaupun tidak memengaruhi penglihatan, kondisi ini dapat menandakan adanya penumpukan kolesterol, apalagi jika terjadi pada usia muda atau memiliki riwayat kolesterol dalam keluarga.
Lebih serius lagi, kolesterol dapat menyumbat pembuluh darah di retina, menyebabkan kebocoran cairan dan pembengkakan makula, yang dikenal sebagai stroke mata. Ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan sentral.
3. Betis dan Kaki: Nyeri, Dingin, dan Mati Rasa
Tanda kolesterol tinggi di kaki juga tidak boleh diabaikan. Jika Anda sering merasakan nyeri pada betis saat berjalan atau di malam hari, bisa jadi ini adalah gejala klaudikasio — kondisi akibat penyumbatan arteri oleh kolesterol.
Gejala lainnya meliputi:
-
Kaki terasa dingin meskipun suhu sekitar hangat.
-
Mati rasa pada telapak kaki atau tungkai.
-
Pembengkakan yang tak kunjung sembuh.
Ini semua menandakan adanya gangguan sirkulasi yang harus segera ditangani sebelum berkembang menjadi komplikasi serius.
4. Kulit: Perubahan Warna dan Benjolan Lemak
Kulit juga bisa memperlihatkan gejala kolesterol tinggi melalui perubahan warna atau munculnya benjolan lemak. Jika kulit tampak kebiruan atau keunguan, itu menandakan bahwa darah tidak mendapatkan cukup oksigen akibat sumbatan pembuluh darah.
Selain itu, munculnya bintik-bintik seperti ruam kuning, benjolan kecil seperti kutil, atau bercak lilin bisa menjadi tanda tingginya kadar trigliserida. Ini merupakan bentuk lain dari kolesterol jahat (LDL) yang tertimbun di bawah permukaan kulit.
Kenapa Kolesterol Tinggi Sering Tanpa Gejala?
Mayoritas kasus kolesterol tinggi tidak menunjukkan gejala jelas, sehingga banyak orang tidak menyadarinya sampai terlambat. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin kadar kolesterol sangat penting, terutama jika Anda:
-
Memiliki riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga.
-
Mempunyai gaya hidup kurang sehat.
-
Mengalami obesitas atau tekanan darah tinggi.
Langkah Pencegahan dan Pengendalian Kolesterol
Mengelola kolesterol bukan hanya soal menghindari makanan berlemak. Diperlukan perubahan gaya hidup secara menyeluruh, antara lain:
1. Perbaiki Pola Makan
-
Kurangi konsumsi lemak jenuh dan trans (gorengan, jeroan, fast food).
-
Perbanyak serat dari buah, sayur, dan gandum utuh.
-
Konsumsi lemak sehat dari ikan berlemak, alpukat, dan kacang-kacangan.
2. Aktif Bergerak
-
Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
-
Hindari gaya hidup sedentari (duduk terlalu lama).
3. Hindari Rokok dan Alkohol Berlebihan
Keduanya mempercepat kerusakan pembuluh darah dan memperburuk profil lipid dalam tubuh.
4. Periksa Kolesterol Secara Berkala
Tes darah secara rutin bisa membantu mendeteksi kadar kolesterol sejak dini dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
Meskipun sering kali tanpa gejala, kolesterol tinggi bisa dikenali lewat perubahan fisik di tangan, mata, betis, dan kulit. Jangan abaikan tanda-tanda seperti benjolan di jari, lingkaran abu-abu di mata, nyeri betis, atau perubahan warna kulit. Semakin cepat Anda mengenali gejalanya, semakin besar peluang untuk menghindari komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke. Jaga kesehatan pembuluh darah Anda dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan berkala.
(seo)





























