Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Layanan chatbot kecerdasan buatan ChatGPT dari OpenAI sempat mengalami gangguan pada Senin malam hingga Selasa pagi waktu Asia. Hal ini menyebabkan banyak pengguna di seluruh dunia melaporkan kesulitan dalam mengakses atau menggunakan layanan.

Menurut beberapa pantauan pengguna, termasuk Down Detector, yang menangkap adanya gelombang laporan error muncul sekitar pukul 7.45 pagi waktu Inggris, lalu melonjak seiring pengguna di Eropa, Amerika Utara, dan Australia mulai aktif. Di puncaknya, tercatat hampir 2.000 laporan masalah dalam waktu bersamaan. Hal ini menegaskan bahwa gangguan tidak hanya bersifat lokal, namun meluas ke berbagai negara.

Beberapa di antaranya bahkan melaporkan balasan aneh dari chatbot, error timeout, hingga pesan Error in message stream.

OpenAI mengonfirmasi adanya gangguan dalam sistem dan menyatakan bahwa mereka "sedang menyelidiki penyebabnya" serta akan memberikan pembaruan segera setelah ada perkembangan.

Gangguan ini menimbulkan reaksi di media sosial, dengan tagar seperti #ChatGPTDown sempat menjadi tren di X (sebelumnya Twitter). Banyak pengguna melaporkan ketergantungan mereka pada ChatGPT untuk tugas harian, mulai dari penulisan, coding, hingga pembuatan konten.

"Jadi, berapa banyak orang yang menanyakan pertanyaan paling eksistensial kepada ChatGPT, lalu seluruh sistemnya mogok? Mungkin kita semua menanyakan pertanyaan yang sama, dan sistemnya tidak mau menjawab. Bagaimana menurut Anda? #ChatGPTdown," tulis akun @pbaraka.

Mengutip dari berbagai sumber, kini layanan OpenAI ini dilaporkan mulai pulih secara bertahap.

Namun, belum ada penjelasan teknis lebih lanjut dari OpenAI terkait penyebab utama gangguan tersebut. Faktanya, hal ini bukan pertama kalinya ChatGPT mengalami hambatan teknis sejak diluncurkan secara luas—terutama sejak rilis model GPT-4o pada Mei 2024 yang meningkatkan trafik pengguna secara signifikan.

OpenAI menyarankan pengguna yang masih mengalami kendala untuk me-refresh browser atau login ulang, dan terus memantau status resmi untuk pembaruan lebih lanjut.

(lav)

No more pages