China tidak memiliki proses pendaftaran universitas yang diadopsi secara luas seperti di AS, di mana siswa membuktikan kualifikasi mereka melalui catatan akademis selama bertahun-tahun, bersama dengan tes standar dan esai pribadi. Bagi siswa sekolah menengah atas Tiongkok, gaokao, yang diadakan pada bulan Juni setiap tahun, sering kali menjadi satu-satunya cara mereka dapat mengesankan petugas penerimaan.
Sekitar 13,4 juta siswa mengikuti ujian tahun ini. Ujian tersebut dianggap sebagai ujian terpenting di negara tersebut, terutama bagi mereka yang berasal dari kota-kota kecil dan keluarga berpenghasilan rendah yang kekurangan sumber daya. Satu kesalahan dapat mengharuskan siswa menempuh satu tahun lagi di sekolah menengah, atau mengubah masa depan seorang remaja sepenuhnya.
Ujian tersebut juga merupakan salah satu ujian yang paling ketat dikontrol di Tiongkok, untuk mencegah kecurangan dan memastikan keadilan. Namun, AI yang berkembang pesat telah menimbulkan tantangan baru bagi sekolah dan regulator. Kementerian pendidikan bulan lalu merilis serangkaian peraturan yang menyatakan bahwa, meskipun sekolah harus mulai mengembangkan bakat kecerdasan buatan sejak usia muda, siswa tidak boleh menggunakan konten yang dihasilkan AI sebagai jawaban dalam pekerjaan rumah dan ujian.
(bbn)