Pertamina Hadirkan Inovasi Pertanian di Cilacap

Bloomberg Technoz, Jakarta - Suyitno, petani asal Desa Mernek, Cilacap, tak menyangka bahwa dirinya kini mampu mengoperasikan alat berteknologi tinggi. Melalui program Desa Energi Berdikari Pertamina, ia dan kelompok taninya berhasil melepaskan diri dari ketergantungan cuaca saat proses pengeringan gabah.
“Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal,” ujar Suyitno, saat ditemui di acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kamis (5/6).
Pinky Rudal merupakan alat pengering gabah bertenaga hibrida dari elpiji Bright Gas dan energi surya, dengan kapasitas 5 ton dalam 8 jam pengeringan. Teknologi ini terbukti meningkatkan hasil panen dari 2,5 ton menjadi 4 ton per hektare.
Tak hanya itu, warga Mernek juga dikenalkan dengan teknologi irigasi berbasis Internet of Things (IoT) karya start-up Adosistering, binaan program Pertamuda dari Telkom University. “Alat irigasi berbasis Internet of Things ini mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50 persen, dan mengurangi penggunaan pupuk hingga 20 persen,” jelas Dewi, penggagas Adosistering.
Menurutnya, teknologi yang telah diimplementasikan di Desa Kedungbenda ini mampu meningkatkan hasil tani hingga 30 persen.































