Logo Bloomberg Technoz

Pilpres ini diperkirakan akan menandai titik balik dari krisis politik enam bulan Korea Selatan, yang dipicu oleh dekret darurat militer yang singkat oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol.

Presiden terpilih akan langsung menghadapi tekanan untuk memulihkan ekonomi yang menyusut pada awal tahun dan kini terancam oleh tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump.

Pemimpin baru juga akan menghadapi masyarakat yang makin terbelah, yang semakin terpolarisasi akibat dari bencana darurat militer, termasuk penangkapan Presiden Korea Selatan yang saat itu menjabat dan penyerbuan gedung pengadilan pada Januari, yang mengingatkan pada kerusuhan Capitol Hill pada 6 Januari 2021. 

Kemenangan Lee akan menandai perubahan dalam kebijakan ekonomi, luar negeri, dan energi Korea Selatan setelah tiga tahun terakhir pemerintahan konservatif.

Lee, mantan pengacara buruh yang progresif, telah mengadvokasi peningkatan belanja pemerintah, perlindungan buruh yang lebih kuat, dan pembatasan terhadap kekuasaan konglomerat yang dikelola keluarga Korea Selatan.

Dia juga mendesak pendekatan yang lebih hati-hati dalam perundingan perdagangan dengan AS, menuduh pemerintah sementara terburu-buru dalam negosiasi. Lee, 60 tahun, juga menawarkan untuk kembali ke sikap yang lebih akomodatif terhadap Korea Utara dan China.

(bbn)

No more pages