Logo Bloomberg Technoz

"Saya sebelumnya pernah juga di PHK, kemudian kalai yang terbaru ini saya gagal di masa training yang diberikan perusahaan," ujar Irfan saat ditemui dilokasi.

Namun, harapan mencapai pekerjaan tersebut, lanjut Irfan, kembali menemui jalan buntu ketika dirinya ikut serta dalam Job Fair tersebut. Masih terdapat beberapa perusahaan yang melakukan diskriminasi usia kerja.

"Tapi saya interview tadi ternyata masih ada juga yang terganjal batas usia. Masih banyak banget [yang menolak] saya, karena ada diskriminasi usia itu," terang Irfan, seraya menambahkan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat pekerjaan di acara tersebut.

Tingkat Pengangguran Tamatan Perguruan Tinggi Terus Melonjak (Bloomberg Technoz)

Setidaknya, dia telah melamar lebih dari 10 perusahaan di sana dengan berbagai pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Tetapi, dia juga pasrah akan menerima pekerjaan apapun.

Di lokasi, dirinya juga telah melamar posisi yang jauh dari pengalamannya, seperti driver, pekerja survei lapangan atau surveyor, hingga petugas keamanan (security).

"Tidak masalah bagi saya [kalau tidak sesuai background], tetap harus dapat," tutur dia.

Sementara itu, Regina (42), juga turut mencoba peruntungannya untuk melamar pekerjaan di salah satu perusahaan bisnis multinasional Astra International.

Regina juga menjadi korban pengurangan karyawan di perusahaan di Jakarta, yang sebelumnya juga telah ia geluti selama 19 tahun. Di sana, Wanita yang telah berkeluarga tersebut berposisi sebagai Manager.

"Karena memang ada pengurangan, dan saya mengajukan [pengunduran diri]. Saya cari yang lain. Karena memang perusahaan juga kan sedang tidak baik-baik saja," ujar Regina.

Meski memiliki umur yang tak seumur Jagung, Wanita asal Bekasi ini tetap berusaha untuk mendapatkan pekerjaan baru, ditengah persaingan para lulusan sarjana baru, yang mungkin memiliki ilmu yang lebih.

"Saya percaya diri saja, karena cari yang profesional dan bukan di entry level. Interest yang tinggi. Karena saya percaya juga dengan pekerjaan yang sebelumnya saya kerjakan, serta target yang pernah dicapai," kata dia.

" Saya juga punya pengalaman."

Hambatan Hingga Ketidakadilan

Di sisi lain, Fikri (23), mengeluhkan dunia ketenagakerjaan dalam negeri yang masih menuai sejumlah hambatan permasalahan yang tak kunjung usai. Salah satunya, yakni seperti adanya tuntutan pengalaman bagi para pelamar kerja. 

Dia pun menilai tuntutan tersebut juga menjadi salah satu penyebab melonjaknya angka pengangguran yang terjadi di Indonesia hingga per Februari tahun ini yang mencapai lebih dari 7,28 juta orang.

"Saya juga prihatin kemarin laporan BPS [Badan Pusat Statistik] soal jumlah pengangguran. Karena [ini jadi salah satu sebab] mereka [perusahaan] menuntut harus banyak pengalaman. Kalau teman-teman yang baru lulus gimana?," tutur dia.

Pria lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu juga menjadi salah satu dari ribuan pencari kerja yang mencari peruntungan di Job Fair tersebut. Dia telah menganggur selama 1 tahun, yang tak lain korban lay-off.

Selain itu, lanjut dia, hambatan lain yang kerap ditemukan adalah persaingan kerja yang ketat, yang juga dibarengi dengan ketidakadilan. "Sangat sulit, saya selalu kalah dengan orang dalam. Apalagi sama orang yang punya power untuk mengeluarkan uang."

"Seharusnya, perusahaan juga tidak memandang usia juga, termasuk pendidikan juga. Kan kasihan umur yang 30 ke atas juga sendiri banyak yang melamar di sini," imbuhnya.

Seperti diketahui, padahal pemerintah sendiri sudah menjanjikan akan membuat edaran mengenai pembatasan syarat usia dalam lamaran kerja. 

Menaker Yassierli memastikan kebijakan ini akan dikeluarkan dalam bentuk Surat Edaran (SE), namun belum dijelaskan kapan kebijakan itu akan rampung.

"Surat Edaran (penghapusan batas usia), semoga segera ya. Kemarin kita Surat Edaran pelarangan penahanan ijazah," ujar

Job fair sedianya telah berlangsung sejak Kamis (22/5/2025) hingga hari ini, Jumat (23/5/2025) yang berlokasi di Gedung Kemnaker, Jakarta Selatan. Job Fair dibuka mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, tanpa dipungut biaya alias gratis.

Ini yang Harus Anda Lakukan Jika Terdampak PHK Massal (Bloomberg Technoz/Asfahan)

Dalam kegiatan ini, Kemnaker menyediakan sekitar 53.107 lowongan kerja dari sebanyak 204 perusahaan berbagai sektor, terdiri atas 18.478 lowongan secara offline, 34.629 secara online, dan 135 lowongan khusus bagi tenaga kerja disabilitas.

"Manfaatkan yang ada, dan doakan kami, support kami, sehingga kami bisa melakukan kegiatan ini lebih sering lagi dengan melibatkan lebih banyak perusahaan," ujar Menaker Yassierli dalam keterangan resminya.

Lebih dari seratus perusahaan tersebut bergerak dibidang  pertambangan dan energi, jasa keuangan, otomotif, Food and Beverage, kesehatan dan farmasi, barang konsumen, industri manufaktur, pariwisata, retail, transportasi dan logistic, hingga industri lainnya.

(ain)

No more pages