Logo Bloomberg Technoz

Pejabat AS juga dilaporkan telah berkomunikasi dengan pihak Ukraina untuk memastikan pertemuan bisa terlaksana. Mereka juga mengisyaratkan kepada pihak Rusia bahwa keterlibatan tokoh garis keras seperti penasihat Putin, Vladimir Medinsky—yang memimpin delegasi Rusia dalam pembicaraan Istanbul—sebaiknya dihindari.

Dorongan agar Paus terlibat semakin menguat sejak panggilan telepon dua jam antara Trump dan Putin pada Senin lalu gagal membuahkan komitmen dari Rusia untuk gencatan senjata dalam konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Ukraina dan sekutunya berharap Trump akan mengumumkan sanksi jika Putin menolak menghentikan perang, namun Presiden AS itu justru menyerukan negosiasi segera dan menyatakan akan “mundur” jika tidak ada kemajuan.

“Vatikan, yang diwakili oleh Paus, telah menyatakan ketertarikan besar untuk menjadi tuan rumah perundingan,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya. “Mari kita mulai prosesnya!”

Namun, menurut Sergei Markov, seorang konsultan politik yang dekat dengan Kremlin, Putin tidak akan pergi ke Italia—anggota NATO—karena alasan keamanan. Rusia juga tidak menganggap Vatikan sebagai pihak netral dalam konflik ini.

Hubungan antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Rusia yang dipimpin Patriark Kirill, pendukung vokal Putin dan perang di Ukraina, turut memperumit situasi. Pertemuan antara Kirill dan Paus Fransiskus di Kuba pada 2016 adalah yang pertama sejak Skisma Besar 1054 yang memisahkan Kekristenan Timur dan Barat. Gereja Rusia menolak keterlibatan Vatikan dalam negosiasi, yang dinilai sebagai pesaing historis di Ukraina dan gagal mengkritik penutupan gereja-gereja pro-Moskow oleh otoritas Ukraina.

Italia, sebagai penandatangan Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional (ICC), secara prinsip wajib menangkap Putin jika ia menginjakkan kaki di Roma, menyusul surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan perang yang dikeluarkan ICC pada Maret 2023.

Paus Leo XIV di balkon Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan, Italia, Kamis (8/5/2025). (Alessia Pierdomenico/Bloomberg)

Kendati berbagai hambatan tersebut dapat diatasi, perundingan masih jauh dari kata selesai dan belum mencapai tahap yang memerlukan pertemuan puncak antara Trump, Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menandatangani perjanjian damai. Trump dan Putin pun tidak membicarakan pertemuan semacam itu dalam panggilan telepon mereka.

Takhta Suci telah memberi sinyal bahwa Paus Leo yang baru dilantik siap terlibat secara diplomatis untuk mengakhiri perang yang telah memasuki tahun keempat. Paus bertemu Wakil Presiden AS JD Vance pada Senin, sehari setelah Zelenskiy menyampaikan terima kasih kepada Vatikan melalui platform X atas kesediaannya menjadi tempat perundingan langsung antara Ukraina dan Rusia.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan bahwa dalam panggilan telepon dengan Paus pada Selasa, ia “mendapatkan konfirmasi kesiapan Vatikan untuk menjadi tuan rumah putaran perundingan berikutnya,” menurut pernyataan dari kantornya.

Pada Kamis malam, Meloni menyebut bahwa ia kembali berbicara dengan Trump dan “terus berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin” untuk memulai putaran perundingan baru.

“Kesediaan yang diberikan Vatikan dan Paus sangat berharga,” kata Meloni kepada wartawan usai bertemu Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen. “Jelas ada berbagai opsi di atas meja untuk tahap awal perundingan teknis.”

Upaya Meloni melibatkan Paus dalam inisiatif perdamaian “juga telah kami kembangkan bersama dan dukung,” ujar Kanselir Jerman Friedrich Merz dalam kunjungannya ke Vilnius, Lituania. Menurutnya, penyelesaian konflik ini “harus diawali dengan gencatan senjata.”

Pertemuan Jumat lalu di Istanbul merupakan perundingan langsung pertama antara Rusia dan Ukraina sejak invasi penuh skala Februari 2022. Pembicaraan sebelumnya gagal setelah Ukraina menolak draf protokol berisi tuntutan Rusia atas penyerahan kedaulatan.

Putin mengusulkan pembukaan kembali kontak langsung, dan menganggap pembicaraan kali ini sebagai kelanjutan dari proses sebelumnya, yang juga dipimpin oleh Medinsky. Delegasi Rusia kembali menyampaikan tuntutan keras agar Ukraina menyerahkan empat wilayah di selatan dan timur yang diklaim Rusia namun belum sepenuhnya dikuasai pasukannya.

Petugas penyelamat berada diatas puing-puing bangunan setelah serangan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/5/2025). (Andrew Kravchenko/Bloomberg)

Menurut tiga sumber dekat Kremlin, Rusia menganggap Turki sebagai tempat terbaik untuk melanjutkan perundingan mengenai nota kesepahaman yang menjadi dasar bagi perjanjian damai yang sempat dibahas Putin dan Trump dalam percakapan mereka.

Pilihan Turki serta penggunaan tokoh-tokoh dari perundingan tahun 2022 menunjukkan bahwa Rusia seolah memulai kembali proses negosiasi dari awal, kata seorang pejabat senior Eropa.

Zelenskiy dan negara-negara Eropa menuduh Putin menggunakan taktik tarik-ulur untuk mengulur waktu demi memperkuat serangan militernya di Ukraina.

Takhta Suci sendiri memiliki sejarah panjang dalam mediasi konflik, termasuk membantu normalisasi hubungan AS-Kuba pada 2014 dan menyelesaikan sengketa perbatasan antara Cile dan Argentina tahun 1978 yang nyaris memicu perang. Vatikan juga aktif dalam upaya perdamaian Israel-Palestina.

“Vatikan sebagai tempat perundingan akan menjadi pilihan sulit bagi Kremlin,” kata Ksenia Luchenko, analis independen urusan keagamaan. “Namun jika itu satu-satunya cara bagi Putin untuk mencapai kesepakatan besar dengan Trump, mungkin saja dia mempertimbangkannya—meski sebelumnya akan mencoba menawarkan berbagai alternatif.”

(bbn)

No more pages