Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) jatuh pada perdagangan kemarin. Perkembangan harga minyak nabati lainnya jadi sentimen negatif bagi CPO.
Pada Kamis (23/5/2025), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Agustus ditutup di MYR 3.821/ton. Anjlok 1,87% dibandingkan hari sebelumnya.
Ini menyebabkan harga CPO genap turun 2 hari beruntun. Selama 2 hari tersebut, harga terpangkas 2,28%.
Dinamika harga minyak nabati pesaing jadi beban bagi CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) turun 0,67%. Sementara di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) ambruk 3.03%.
Sedangkan harga minyak biji bunga matahari melemah 0,18%. Saat harga minyak nabati pesaing main murah, maka keuntungan untuk beralih ke CPO menjadi berkurang. Sebab, berbagai komoditas ini bersifat saling menggantikan.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini? Apakah mampu bangkit atau justru main terjepit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 42. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Adapun indikator Stochastic RSI ada di 84. Sudah di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Hari ini, ada kemungkinan harga CPO bisa bangkit setelah lesu 2 hari berturut-turut. Target resisten terdekat adalah MYR 3. 867/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di MYR 3.905/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target support terdekat ada di MYR 3.786/ton. Penembusan di titik ini berisiko melongsorkan harga CPO menuju MYR 3.724/ton.
(aji)