Gangguan penerbangan besar terakhir di Moskow terjadi pada 7–8 Mei lalu, saat sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping, datang ke Moskow untuk menghadiri peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Gelombang serangan terbaru ini terbilang tidak biasa karena berlangsung sepanjang hari, berbeda dari pola sebelumnya yang biasanya terjadi di malam hari. Perubahan ini menunjukkan meningkatnya kemampuan Ukraina dalam menekan sistem pertahanan udara Rusia, serta berpotensi menimbulkan gangguan ekonomi yang lebih besar.
Serangan drone Ukraina juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah lain di Rusia tengah, termasuk Kaluga, Smolensk, dan Ryazan, menurut keterangan pejabat setempat. Di wilayah Tula yang berbatasan langsung dengan Moskow, pertahanan udara harus menghadapi sepuluh gelombang serangan drone, menurut laporan gubernur daerah tersebut. Secara keseluruhan, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menembak jatuh 105 drone dalam semalam.
Sementara itu di Ukraina, ibu kota Kyiv membunyikan alarm serangan udara pada Kamis pagi saat drone Rusia mendekati wilayah tersebut. Alarm ini berbunyi setelah Ukraina mengalami serangan drone besar-besaran dari Rusia pada pekan sebelumnya.
(bbn)