Logo Bloomberg Technoz

Gubernur Perry Warjiyo menekankan langkah tersebut diperlukan untuk mendukung permintaan domestik dan mengatasi kondisi likuiditas yang semakin ketat. Ia menekankan bahwa pemangkasan tersebut dilakukan pada waktu yang tepat, mengingat munculnya tanda-tanda pelemahan ekonomi dan tekanan inflasi yang terkendali.

Dalam upaya untuk lebih memperkuat likuiditas domestik, BI juga menaikkan rasio pendanaan luar negeri (RPLN) dari 30% menjadi 35%. Penyesuaian kebijakan ini memungkinkan bank untuk memanfaatkan sebagian besar kebutuhan modal dari pasar luar negeri, yang secara efektif meningkatkan kumpulan dana yang dapat dipinjamkan.

Di samping itu, Gubernur Perry mendesak industri perbankan untuk menurunkan suku bunga pinjaman guna mempercepat pertumbuhan kredit dan merangsang pemulihan ekonomi.

Sekilas rupiah tampak tangguh, berkisar di kisaran Rp16.400/US$ atau terapresiasi 2,75% sejak pertemuan terakhir, di tengah indeks dolar AS yang jatuh di bawah 100. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, terungkap ketidaksesuaian yang mengkhawatirkan, yakni ketika DXY telah melemah sebesar 8,5% selama empat bulan terakhir, rupiah tetap stabil.

"Divergensi ini menunjukkan bahwa stabilitas rupiah lebih berkaitan dengan faktor eksternal jangka pendek," tutur dia.

Tanpa dukungan fundamental yang kuat, menurut dia, hal ini dapat membuat mata uang rentan terhadap perubahan sentimen global. Sebagian besar dukungan datang dari pasar obligasi Indonesia, tempat investor asing telah mencatat arus masuk bersih sebesar US$1,76 miliar tahun ini — bahkan saat pasar ekuitas terus mengalami arus keluar yang terus-menerus. Konsentrasi arus masuk ini menambah kerapuhan. 

Dengan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury tenor 30 tahun naik menjadi 5% menyusul penurunan peringkat kredit AS oleh Moody's, daya tarik risiko-imbal hasil obligasi Indonesia dapat terkikis, terutama setelah pemotongan suku bunga BI.

(lav)

No more pages