Logo Bloomberg Technoz

PDB Singapura Kuartal I-2025 Menguat, Tapi Masih Terancam Resesi

News
22 May 2025 10:50

Ikon Singapura (Dok: Bloomberg)
Ikon Singapura (Dok: Bloomberg)

Swati Pandey - Bloomberg News

Bloomberg, Singapura berisiko mengalami resesi teknikal akibat ketegangan tarif global, bahkan setelah ekonominya memulai tahun 2025 dengan capaian yang lebih kuat dari perkiraan.

Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) mengatakan dalam estimasi akhirnya pada Kamis (22/5/2025), produk domestik bruto (PDB) tumbuh 3,9% dalam tiga bulan hingga Maret dari tahun sebelumnya. Angka ini dibandingkan dengan perkiraan median pertumbuhan 3,6% dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, dan perkiraan lanjutan pemerintah sebesar 3,8%.

Pada basis kuartalan yang disesuaikan secara musiman, PDB turun 0,6%, dibandingkan dengan perkiraan kontraksi 1%. Dolar Singapura dan indeks acuan Straits Times sedikit berubah setelah laporan ini terbit.

MTI mempertahankan perkiraan pertumbuhan PDB 2025 yang baru-baru ini diturunkan ke 0%-2% karena tarif AS mengaburkan prospek perdagangan global. Perdana Menteri Lawrence Wong sebelumnya memperingatkan bahwa resesi tidak bisa diabaikan.