Logo Bloomberg Technoz

Ford mengurangi pengeluaran untuk kendaraan listrik sebesar $12 miliar dan membatalkan SUV listrik besar saat mereka beralih ke kendaraan listrik yang lebih kecil dan terjangkau yang akan dirilis pada 2027. Nissan mengatakan pada Maret lalu bahwa mereka berencana mendapatkan baterai dari SK On untuk kendaraan listrik baru yang akan diproduksi di pabrik perakitannya di Canton, Mississippi, mulai 2028.

Dengan menjadikan Nissan sebagai pelanggan, Ford dan SK On dapat memaksimalkan penggunaan pabrik baterai di Kentucky yang baru mulai beroperasi, kata para sumber. Fasilitas ini awalnya akan memasok van komersial listrik E-Transit milik Ford, yang penjualannya masih terbatas.

Nissan, SK On, dan Ford menolak berkomentar terkait potensi kesepakatan tersebut. Ford mengatakan tujuan unit kendaraan listrik mereka adalah menciptakan “bisnis yang efisien secara modal dan rantai pasok domestik untuk kendaraan listrik yang akan mendukung lapangan kerja di Amerika.”

The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan potensi kesepakatan ini.

Ford berusaha mengurangi kerugian kendaraan listrik yang mencapai US$5,1 miliar tahun lalu dan diperkirakan bisa mencapai US$5,5 miliar tahun ini. Ford dan SK On menerima pinjaman sebesar US$9,2 miliar dari Departemen Energi AS pada 2023 untuk membangun tiga pabrik baterai di Kentucky dan Tennessee. 

Karena pertumbuhan penjualan kendaraan listrik melambat, Ford dan SK On tahun lalu menunda pembangunan pabrik baterai kedua yang direncanakan di Kentucky.

Ford juga menyatakan mereka mengantisipasi kerugian sebesar US$2,5 miliar akibat tarif tahun ini, yang mereka percaya dapat dikurangi sebesar US$1 miliar.

(bbn)

No more pages