Logo Bloomberg Technoz

Kehadiran Brin bertepatan dengan peluncuran upaya terbaru Google dalam mengembangkan kacamata pintar Android XR. Perangkat ini didukung oleh teknologi AI canggih dari Project Astra milik DeepMind, dengan kemampuan seperti penerjemahan waktu nyata, navigasi interaktif, hingga tanya jawab berbasis AI.

Untuk mewujudkan ambisi ini, Google bermitra dengan sejumlah perusahaan terkemuka seperti Samsung dan Xreal, serta menjalin kolaborasi strategis dengan produsen kacamata Warby Parker, termasuk investasi hingga US$150 juta (Rp2,44 miliar) dan kepemilikan saham.

Salah satu pendiri perusahaan teknologi Alphabet Sergey Brin Google Glass, Pelopor Perangkat Kacamata Pintar

Brin menekankan, kolaborasi dengan perusahaan yang sudah berpengalaman di bidang optik dan perangkat keras akan membantu Google mengatasi tantangan rantai pasokan yang sebelumnya menghambat Google Glass.

Ia juga mencatat bahwa kemajuan dalam AI generatif telah membawa potensi baru bagi kacamata pintar, menjadikannya lebih relevan dan fungsional dibanding masa lalu.

Dari "Pensiun" ke Balik Meja Inovasi

Dalam wawancara yang sama, Brin mengungkapkan bahwa ia secara efektif telah keluar dari masa pensiunnya untuk kembali aktif mengembangkan produk Google, khususnya dalam proyek AI Gemini dan model multimodal terbaru seperti Google Veo 3 yang berfokus pada pembuatan video berbasis AI.

"Siapa pun yang berprofesi sebagai ilmuwan komputer tidak boleh pensiun saat ini," ujar Brin, menegaskan pentingnya peran ilmuwan dalam era ledakan AI. 

Ia juga disebut telah mendorong tim Gemini untuk bekerja secara intensif dan lebih sering hadir di kantor demi meningkatkan daya saing Google dalam perlombaan global AI.

(wep)

No more pages