Penjualan Melemah, Chanel Catat Penurunan Laba Terbesar
News
21 May 2025 11:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Chanel Ltd mencatat penurunan laba secara tajam tahun lalu karena perusahaan yang dimiliki secara tertutup ini jor-joran memperluas jaringan ritelnya dan meningkatkan aktivitas pemasaran demi tetap terlihat di tengah lesunya industri barang mewah.
Laba operasional turun 30% menjadi US$4,48 miliar, sementara pendapatan menurun 4,3% secara basis sebanding, menurut pernyataan yang dirilis Selasa.
Kawasan yang mencakup China — penyumbang sekitar setengah dari total pendapatan Chanel — mencatat penurunan penjualan sebesar 7,1%.
Penurunan ini terjadi di saat pasar barang mewah tengah berjuang keluar dari periode pertumbuhan yang lesu, sebagian akibat konsumen China menahan belanja barang mahal. Prospek industri ini semakin suram setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif global bulan lalu. Bahkan perusahaan yang sebelumnya unggul seperti LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE pun mencatat penjualan mengecewakan sepanjang tahun ini.
Chanel terpukul keras oleh volatilitas makroekonomi tahun lalu, khususnya di Tiongkok, kata CEO Leena Nair dalam panggilan dengan Bloomberg, sambil menepis anggapan bahwa Chanel terlalu serakah di era pasca-pandemi dengan harga beberapa produk populernya, seperti tas flap yang kini dibanderol lebih dari €10.000 (US$11.245).