Logo Bloomberg Technoz

Kemenkeu Asumsi Ekonomi 2026 Tumbuh 5,2%-5,8%, Ditopang Konsumsi

Dovana Hasiana
20 May 2025 11:15

Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)
Potret pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan menargetkan pertumbuhan ekonomi 2026 akan berada dalam rentang 5,2%-5,8%. Hal ini tercantum dalam asumsi dasar ekonomi makro pada Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2026.

Angka ini lebih tinggi dibanding target pertumbuhan ekonomi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang hanya 5,2%. Namun, asumsi Kemenkeu masih lebih rendah dibanding target Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) yang sebesar 5,8%-6,3% dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026.

"Kami memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2026 pada kisaran 5,2%-5,8%, dengan tetap menjaga daya beli masyarakat, mendorong transformasi, dan reformasi ekonomi, termasuk hilirisasi sumber daya alam dan perbaikan iklim investasi dan sumber daya manusia," papar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna Penyerahan KEM-PPKF 2026, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Menurut Bendahara Negara, laju pertumbuhan ini menjadi pondasi kuat untuk pertumbuhan hingga mencapai 8% dalam beberapa tahun ke depan, dengan terus konsisten mencapai visi Indonesia Maju 2045.

Berikut Asumsi Dasar Ekonomi Makro dalam KEM-PPKF 2026:

  • Pertumbuhan ekonomi: 5,2%-5,8%
  • Suku Bunga Surat Berharga Negara 10 Tahun: 6,6%-7,2%
  • Nilai tukar: Rp16.500-Rp16.900/US$
  • Inflasi: 1,5%-3,5%
  • Harga minyak mentah Indonesia/Indonesia Crude Oil Price (ICP): US$60-US$80/barel
  • Lifting minyak mentah: 600-605 ribu barel per hari (rbph)
  • Lifting gas bumi: 953-1.017 ribu barel setara minyak per hari (rbsmph)
  • Tingkat pengangguran terbuka: 4,44%-4,96%
  • Rasio gini: 0,377-0,380
  • Tingkat kemiskinan ekstrem: 0%
  • Tingkat kemiskinan: 6,5%-7,5%
  • Indeks modal manusia: 0,57