Logo Bloomberg Technoz

Bersiap, Ribuan Ojol Akan Demo di Istana Hingga DPR Hari Ini

Sultan Ibnu Affan
20 May 2025 08:25

Ratusan pengemudi ojol dan taksi online berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ratusan pengemudi ojol dan taksi online berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sekitar 25 ribu pengemudi ojek online atau ojol berencana melakukan aksi demonstrasi besar-besaran pada hari ini, Selasa (20/5/2025) pada sejumlah titik seperti Istana Negara Jakarta, Kementerian Perhubungan, hingga DPR. Ojol akan berasal dari sejumlah wilayah meliputi Jabodetabek, Jawa Timur, Bandung, hingga Yogyakarta, dengan estimasi pendemo diklaim 25.000 orang terang Asosiasi Ojek Online Garda Nasional.

Selain di Jakarta, demostrasi juga disebut akan dilakukan di berbagai daerah yang meliputi wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Cikampek dan Karawang.

Pada aksinya hari ini, para ojol juga mematikan orderan online (offbid) selama massa aksi, atau terhitung mulai pukul 00.00 WIB sampai dengan jam 23.59 WIB. “Maka kami mengimbau untuk masyarakat luas di Jakarta dan hampir seluruh Indonesia agar sementara dalam satu hari saja untuk tidak melakukan pemesanan layanan,” ujar dia.

Ratusan pengemudi ojol dan taksi online berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Tuntutan


Aksi demo terbaru dilakukan untuk melayangkan sejumlah tuntunan yang meliputi:

  1. Presiden RI dan Menteri Perhubungan berikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi pelanggar regulasi Pemerintah RI / Permenhub PM No.12 tahun 2019, Kepmenhub KP No.1001 tahun 2022.
  2. DPR RI Komisi V agar menggelar RDP gabungan Kemenhub, Asosiasi, Aplikator.
  3. Potongan Aplikasi 10%.
  4. Revisi Tarif Penumpang (hapus aceng, slot, hemat, prioritas dll).
  5. Tetapkan Tarif Layanan Makanan dan Kiriman Barang, libatkan Asosiasi, Regulator, Aplikator dan YLKI.

Respons Pemerintah

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons rencana demo dan aksi mogok besar-besaran tersebut. Hasan mengatakan, pemerintah memberi perhatian serius terhadap sejumlah protes pekerja ojol.