Logo Bloomberg Technoz

10 saham dengan angka net sell asing tertinggi selama perdagangan Senin (19/5/2025):

  1. PT Astra International Tbk (ASII) Rp101,18 miliar
  2. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp44,2 miliar
  3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp41,41 miliar
  4. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp35,45 miliar
  5. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp33,03 miliar
  6. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Rp22,24 miliar
  7. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp21,33 miliar
  8. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp19,78 miliar
  9. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Rp18,98 miliar
  10. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Rp17,53 miliar

Moody’s Pangkas Rating Utang AS

Pasca Moody's Ratings mengumumkan penurunan peringkat utang Amerika Serikat, Bursa Saham Wall Street, obligasi, hingga dolar AS mencatatkan pelemahan pada Senin. Penurunan peringkat ini memperkuat kegelisahan investor terhadap daya tarik aset-aset AS.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Moody's memangkas peringkat utang tertinggi terbaru AS karena membengkaknya utang dan defisit. Moody's menyalahkan Pemerintahan dan Kongres yang berurutan atas membengkaknya defisit anggaran yang dikatakannya tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Dollar Index DXY Melemah (Bloomberg)

Dengan keputusan ini, Moody’s bergabung dengan Fitch Ratings dan S&P Global Ratings yang lebih dahulu menurunkan peringkat kredit AS dari level AAA.

Benoit Anne, MFS Investment Management mengatakan, “jika imbal hasil obligasi AS menetap di level tinggi, ini bisa jadi ancaman bagi valuasi pasar saham, meski kami menilai masih jauh dari batas risiko sebenarnya.”

Kontrak berjangka S&P 500 turun 1,1% (futures), menyudahi tren positif lima hari berturut-turut. Saham-saham di Eropa dan Asia juga mengalami pelemahan di perdagangan sebelumnya. Imbal hasil obligasi AS bertenor 30 tahun melonjak hingga melewati 5%, tertinggi sejak November 2023.

Di sisi lain, IHSG dan nilai tukar rupiah berhasil menguat dengan masing-masing penguatan 0,49% dan 0,06% seiring seluruh mata uang utama mencatat kenaikan terhadap dolar AS.

Mencermati tren penurunan indeks dolar (DXY) mencapai 1,29% dalam lima hari perdagangan– dengan pagi ini DXY bertengger di 100,474 berdasarkan data Bloomberg.

(fad/wep)

No more pages