Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kardinal Robert Francis Prevost akan dilantik sebagai pemimpin baru Gereja Katolik sedunia dengan nama Paus Leo XIV hari ini, Ahad (18/05/2025). Upacara pelantikan yang akan berlangsung di Vatikan ini menjadi awal masa kepemimpinan Paus ke-267 tersebut. 

Robert Prevost yang saat ini berusia 69 tahun, mengukir sejarah dengan terpilih sebagai paus pertama dari Amerika Serikat (AS) pada Kamis (08/05/2025). Meski lagi di AS, dia tetap dianggap sebagai kardinal dari Amerika Latin. Pasalnya, dia telah berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Peru usai tinggal dan berkarya puluhan tahun sebagai misionaris di negara tersebut.

Paus Leo XIV lahir di Chicago pada 1955, dari orang tua keturunan Spanyol dan Prancis-Italia. Prevost kemudian bergabung dengan Ordo St. Augustine pada tahun 1977. Di tahun yang sama, ia berkuliah di Universitas Villanova dekat Philadelphia, tempat ia meraih gelar Sarjana Sains.

Dia lalu memperoleh gelar Magister Divinitas dari Catholic Theological Union di Chicago pada 1982, dan ditahbiskan sebagai pastor. Walau pindah ke Peru tiga tahun kemudian, dia senoat kembali secara berkala ke AS untuk melayani umat sebagai pastor dan kepala biara di Chicago.

Diketahui, Paus Leo XIV menghabiskan sekitar 10 tahun sebagai pastor paroki dan guru di seminari Trujillo di Peru barat laut. Pada 2014, setahun setelah Paus Fransiskus mulai memimpin Gereja Katolik tahun 2013, Leo XIV diangkat sebagai Uskup Chiclayo di Peru.

Pada 2015, Prevost kemudian memperoleh kewarganegaraan Peru.

Paus Fransiskus kemudian membawanya ke Vatikan, Roma pada tahun 2023 sebagai Ketua Komisi Kepausan untuk Amerika Latin dan prefek Dikasteri untuk Para Uskup, yang bertugas mengawasi pemilihan para uskup dari seluruh dunia, salah satu peran paling penting di Gereja Katolik.

Pada waktu yang sama, Januari 2023, Leo XIV menjadi uskup agung dan beberapa bulan kemudian diangkat sebagai kardinal oleh Fransiskus, paus Amerika Latin pertama dalam sejarah yang wafat bulan lalu.

Sejak tiba di Roma, Leo XIV tidak banyak tampil di depan publik, tetapi dikenal baik oleh orang-orang penting.

Secara signifikan, ia memimpin salah satu reformasi paling revolusioner yang dilakukan Fransiskus, dengan menambahkan tiga perempuan ke dalam komisi pemungutan suara yang memutuskan nominasi uskup mana yang akan diajukan kepada paus. Pada awal 2025, Fransiskus kembali mengangkatnya ke dalam jajaran kardinal paling senior.

Paus Leo XIV dipandang sebagai tokoh yang mendukung keberlanjutan reformasi Paus Fransiskus di Gereja Katolik. Dia diyakini memiliki pandangan yang sama dengan Fransiskus tentang imigran, kaum miskin, dan lingkungan.

Kepada jaringan televisi Italia, RAI, Prevost sempat berkisah tentang latar belakang pribadinya sebelum Konklaf terakhir berlangsung. Dia berkisah sebagai seorang anak dalam keluarga imigran yang berjuang di Amerika Serikat sejak kecil.

"Saya lahir di Amerika Serikat. Namun, kakek-nenek saya semuanya imigran, Prancis, Spanyol. Saya dibesarkan dalam keluarga yang sangat Katolik, kedua orang tua saya sangat terlibat dalam paroki," ujar Paus Leo XIV. 

Vatikan sendiri menyebutnya sebagai paus kedua dari Amerika, setelah Paus Fransiskus, dan juga sebagai paus Augustinian pertama. Prevost pernah mengatakan, ia pindah ke Peru saat berusia 30 tahun sebagai bagian dari misi Ordo Agustinian.

(mfd/frg)

No more pages