Logo Bloomberg Technoz

Cara Kilang Pertamina Internasional Berdayakan Masyarakat


Program CSR Unggulan: Cara Kilang Pertamina Internasional Berdayakan Masyarakat (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Program CSR Unggulan: Cara Kilang Pertamina Internasional Berdayakan Masyarakat (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) yang berdampak langsung bagi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.

Melalui pendekatan inklusif dan berkelanjutan, program CSR KPI tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga lingkungan, pendidikan, dan pemberdayaan sosial.

Di Kilang Dumai, misalnya, program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Serumpun Paman Bahri telah berhasil melindungi garis pantai sepanjang 286 meter, serta meningkatkan pendapatan nelayan lokal melalui pengelolaan pesisir berbasis ekologi dan teknologi. Sementara itu, di Dumai Operasi Sungai Pakning, pengembangan budidaya lebah madu hutan gambut ramah lingkungan berhasil memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan meningkatkan ekonomi lokal.

Kilang Plaju juga menjalankan program Belida Musi Lestari yang berfokus pada pelestarian ikan belida, fauna endemik Sumatera Selatan. Program ini berhasil mengonservasi 370 ekor ikan belida dan menciptakan kawasan konservasi berbasis masyarakat. Di sisi lain, Kilang Cilacap melalui Masyarakat Mandiri Kutawaru (IMAMAKU 5.0) menumbuhkan kemandirian wilayah terisolasi dengan capaian pendapatan rata-rata kelompok mencapai 80 juta rupiah per bulan serta berhasil mengurangi sampah hingga 7,7 ton per tahun.

Upaya serupa juga dilakukan oleh Kilang Balikpapan dengan program KALIANDRA (Kampung Baru Liri Mandiri Indah dan Sejahtera) yang memberdayakan UMKM perempuan dan membangun kesadaran kesiapsiagaan bencana. Tak ketinggalan, Kilang Kasim melalui program KAMILA (Kampung Kasimle Mandiri Inovasi Kelapa) berhasil mengoptimalkan limbah minyak kelapa menjadi sumber ekonomi baru bagi perempuan adat.

Sementara itu, Kilang Balongan menghadirkan program Perintis: Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa, yang fokus pada kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui pelatihan kewirausahaan, barista, dan bahasa isyarat. Program ini bahkan menjadi pionir ruang inklusi pertama di Indramayu, menciptakan peluang kerja dan kemandirian bagi difabel.

Melalui beragam inisiatif tersebut, Kilang Pertamina Internasional menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial tidak hanya sebatas kegiatan filantropi, melainkan investasi sosial jangka panjang yang membangun kemandirian, memperkuat ekosistem ekonomi lokal, dan menciptakan keberlanjutan bagi generasi mendatang.

(tim)