Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menargetkan persetujuan revisi rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan nikel perseroan di Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah terbit pada kuartal II-2025.

Adapun, revisi RKAB tersebut diajukan sehubungan dengan rencana Vale untuk mengerek produksi bijih nikel kadar tinggi atau saprolit mencapai 2 juta ton pada semester II-2025.

“Mungkin pada kuartal II lah kita harapkan [persetujuan revisi RKAB terbit], karena kita sudah submit pada April 2025,” kata Plt Presiden Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto saat ditemui selepas RUPST INCO, Jumat (16/5/2025).

Lewat persetujuan RKAB itu, Bernardus menargetkan perseroan bisa mengerek kapasitas produksi sembari meningkatkan pendapatan dari segmen penjualan bijih nikel sepanjang tahun ini.

Plt Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bernardus Irmanto./Bloomberg Technoz-Nyoman Ary Wahyudi

Di sisi lain, dia menambahkan, Vale turut mengkaji rencana pengembangan tambang dari blok lainnya untuk membuka opsi peningkatan kapasitas produksi bijih tahun depan.

“[Hal] yang jelas, proyek Bahodopi dan Pomalaa proyek tambangnya sudah on plan. Jadi katakan lah periode 2026 sebenarnya feasibility study-nya Pomalaa sudah terjadi penjualan ore, jadi harusnya sudah ada di RKAB,” tuturnya.

Sementara itu, manajemen INCO memperkirakan jadwal operasi dari Blok Bahodopi bisa dimulai akhir kuartal II-2025 atau awal kuartal III-2025.

Penjualan Domestik

Selain penjualan nickel matte, perseroan telah menjual sekitar 80.000 ton bijih saprolit kepada pembeli domestik, yang menandakan sumber pendapatan baru bagi perseroan tahun ini.

Realisasi pengiriman domestik itu menjadi bagian dari rencana penjualan yang disetujui sebesar 290.000 ton saprolit dalam RKAB akhir 2024.

Adapun, Vale telah menjual 17.096 ton nickel matte dengan nilai transaksi US$206,5 juta pada kuartal I-2025. Realisasi penjualan ini lebih rendah dari kuartal sebelumnya di level US$241,8 juta akibat volume pengiriman dan harga nikel yang lebih rendah.

Sampai kuartal-I 2025, Vale mencatatkan laba bersih US$21,79 juta atau naik 606,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di angka US$3,08 juta.

Pada periode awal tahun ini, perusahaan mencatat EBITDA sebesar US$51,7 juta, lebih rendah dari kuartal IV-2024 di level US$54,1 juta lantaran koreksi rata-rata harga nikel.

Vale mengeluarkan belanja modal sekitar US$128,1 juta sampai kuartal I-2025. Sementara itu, kas dan setara kas perseroan per 31 maret 2025 bernilai US$601,4 juta, turun 11% dibandingkan dengan US$674,7 juta per 31 Desember 2024.

(naw/wdh)

No more pages