Tamatan SMA & Sarjana Banyak Menganggur, Rakyat Butuh Pekerjaan
Redaksi
16 May 2025 11:55

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laporan ketenagakerjaan termutakhir per Februari 2025, yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik, menyuguhkan data bahwa pengangguran di Indonesia didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.
Pada saat yang sama, terjadi kenaikan tren pengangguran pada lulusan perguruan tinggi. Dua hal itu melontarkan sinyal yang mengkhawatirkan tentang makin sulitnya ketersediaan lapangan kerja yang mampu menyerap lulusan pendidikan tinggi, serta dugaan ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan industri sehingga lulusan menengah atas juga kesulitan terserap di pasar kerja.
Data yang diumumkan oleh BPS mengungkap, per Februari 2025, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 4,76% yang menjadi rasio terendah setelah masa pandemi. Namun, dari sisi jumlah, persentase itu setara dengan 7,28 juta orang pengangguran saat ini, lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Dari jumlah itu, lulusan SMA menyumbang porsi pengangguran terbesar yaitu hingga 28,01%, lalu tamatan SMK sebanyak 22,37%, disusul lulusan SD atau lebih rendah sebanyak 17,09%, kemudian tamatan SMP menyumbang pengangguran 16,20%. Disusul oleh pengangguran tamatan diploma IV hingga S-3 sebanyak 13,89%, juga lulusan diploma I-III mencapai 2,44%.
Namun, bila melihat tingkat pengangguran berdasarkan pendidikan tertinggi, tamatan SMA dan SMK mencatat angka terendah dalam tiga tahun terakhir, menjadi masing-masing sebesar 6,35% dan 8%, dibanding 2023 yang mencapai 7,69% dan 9,60%.