Perlu diketahui, Kawasan Industri Safe n Lock Sidoarjo yang dikembangkan PT Makmur Berkah Amanda Tbk. merupakan sebuah kompleks perindustrian terpadu seluas 307 hektare yang terdiri atas kompleks pergudangan serta kompleks perindustrian. Selain memfasilitasi bisnis konvensional, kawasan ini juga memberikan pelayanan terhadap bisnis produk halal melalui Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS).
Sementara itu, Sidoarjo Rangkah Industrial Estate (SiRIE) adalah kawasan industri seluas 150 hektare yang dikembangkan oleh PT Bhumi Kencana Sejahtera. Sama seperti Safe n Lock, kawasan industri ini juga menyediakan solusi untuk gudang dan berbagai aktivitas industri, termasuk produk halal.
Terakhir, pemerintah mendorong industri jasa perjalanan termasuk untuk haji dan umroh. Airlangga mengatakan total sumbangan kegiatan ekonomi dari jemaah Haji dan Umroh asal Indonesia di Arab Saudi mencapai US$8 miliar atau setara Rp132,17 triliun.
Menurut dia, dana US$8 miliar merupakan potensi pasar milik Indonesia di Arab Saudi. Bila masyarakat Indonesia yang menyediakan makanan, akomodasi hingga pelayanan di Arab Saudi dan jamaah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), maka sebagian dari uang tersebut bisa kembali masuk ke dalam sistem keuangan Indonesia.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta memang pernah mengatakan Arab Saudi merupakan salah satu negara yang dalam antrean untuk kemitraan implementasi QRIS. Selain itu, negara lain yang dalam antrean adalah Jepang, China, India dan Korea Selatan.
"Dalam waktu dekat kita yang sudah antre itu kita akan segera dengan Jepang dan India, Korea Selatan dan juga nanti mungkin China dan Arab Saudi," ujar Filianingsih, Rabu (23/4/2025).
BI melaporkan volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 169,15% secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal I-2025, didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Selain itu, pada kuartal I-2025, pengguna QRIS sudah mencapai 56,3 juta. Lalu, volume transaksinya sudah mencapai 2,6 miliar transaksi dengan nominal Rp262,1 triliun. "Merchant yang kebanyakan usaha mikro kecil dan menengah itu sudah mencapai 38,1 juta."
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan industri halal merupakan potensi yang sangat luar biasa. Namun, membutuhkan dukungan baik dari sisi kebijakan maupun regulasi.
"Hal yang kita lakukan dengan membangun kompleks industri yang berbasis kepada industri yang halal. Ini masih menghadapi beberapa kendala, tetapi bisa diatasi seperti permintaan insentif yang dilakukan baik dari sisi perpajakan yang sebetulnya ini juga kita lakukan, maupun dari berbagai insentif lainnya," ujar Sri Mulyani.
(lav)





























