Negosiasi Dagang AS-China Dongkrak Harga Minyak Global
News
12 May 2025 07:15

Bloomberg News
Bloomberg, Harga minyak naik tipis setelah Amerika Serikat (AS) dan China melaporkan adanya “kemajuan substansial” usai dua hari perundingan di Jenewa yang bertujuan meredakan ketegangan perang dagang. Sinyal positif ini memberi harapan pada penyelesaian konflik yang selama ini membayangi permintaan minyak dari dua negara konsumen minyak mentah terbesar dunia tersebut.
Harga minyak Brent naik melewati level US$64 per barel, setelah pekan lalu mencatat kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di kisaran US$61. Usai negosiasi, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer menyatakan optimisme terhadap kemajuan yang dicapai, dan berjanji akan memberikan informasi lanjutan pada Senin (12/5/2025). Sentimen positif ini juga disampaikan oleh delegasi China.
Minyak mentah mulai pulih setelah sempat anjlok pada awal bulan lalu akibat kekhawatiran bahwa perang dagang yang dipicu Donald Trump akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, di tengah peningkatan produksi dari negara-negara anggota OPEC+. Meski demikian, harga minyak masih turun lebih dari 20% dibanding puncaknya pada pertengahan Januari, karena prospek permintaan yang melemah dan pasokan yang meningkat memicu kekhawatiran akan terjadinya kelebihan pasokan (glut) di akhir tahun.
Ketegangan geopolitik juga masih berlangsung. AS dan Iran berencana melanjutkan pembicaraan mengenai program nuklir Iran setelah diskusi pada Minggu yang digambarkan Washington sebagai “menggembirakan” dan oleh Teheran sebagai “sulit tetapi bermanfaat”. Pekan lalu, AS menjatuhkan sanksi terhadap kilang minyak ketiga di China yang dituduh terlibat dalam perdagangan minyak Iran.
