Mohammed Alamin dan Simon Marks - Bloomberg News

Bloomberg, Serangan drone bersenjata menghantam bandara dan pelabuhan di kota pesisir utama Sudan, memicu eskalasi dalam konflik mematikan antara militer Sudan dan milisi Rapid Support Forces (RSF).

Rekaman yang ditayangkan stasiun televisi pan-Arab Al-Arabiya setelah ledakan pada Selasa (6/5/2025) menunjukkan kepulan asap tebal membubung dari kawasan tepi laut di Port Sudan—kota yang sejak awal perang sipil pada April 2023 menjadi pusat pemerintahan de facto yang berpihak pada militer Sudan.

Serangan terhadap Port Sudan ini menandai babak baru dalam konflik yang telah menewaskan hingga 150.000 orang dan memicu krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Sementara sebagian besar ibu kota Khartoum luluh lantak akibat serangan udara dan pertempuran jalanan, kota di Laut Merah ini sebelumnya relatif aman dan menjadi tempat perlindungan bagi warga Sudan yang mengungsi dari kekerasan di wilayah lain.

Bagian selatan pelabuhan dihantam oleh “serangan kriminal dan teroris menggunakan drone yang disuplai Uni Emirat Arab kepada proksi mereka, milisi teroris Rapid Support Forces,” kata juru bicara pemerintah de facto Sudan, Khaled Al-Aiser, dalam sebuah pernyataan.