Menyitir Berita Resmi Statistik dari BPS, berdasarkan komponen pengeluaran, kontraksi terdalam terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar -54,55% di Papua Tengah.
Lapangan usaha pertambangan dan penggalian di Papua Tengah mengalami kontraksi sebesar -32,82% (yoy) pada kuartal I-2025. Besarnya kontraksi yang terjadi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian disebabkan karena besarnya penurunan produksi emas dan tembaga PT Freeport Indonesia pada kuartal I-2025.
"Besarnya kontraksi lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang merupakan kontributor terbesar perekonomian Papua Tengah inilah yang menyebabkan perekonomian Papua Tengah mengalami kontraksi hingga -25,53% [yoy]," sebagaimana termaktub dalam Berita Resmi Statistik.
Ekonomi Kalimantan Timur
Sementara itu, Pipit mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan terjadi karena melambatnya ekspor batu bara dan kegiatan konstruksi.
Sekadar catatan, pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan melambat menjadi 4,32% pada kuartal I-2025, dibandingkan dengan 6,17% pada kuartal I-2024.
Menyitir Berita Resmi Statistik, ekspor barang dan jasa dari Kalimantan Timur memang melambat menjadi 6,23% (yoy) pada kuartal I-2025 dibandingkan dengan 7,45% (yoy) pada kuartal I-2024.
Berdasarkan laporan BPS, ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tercatat tumbuh 4,87% (yoy). Angka ini melambat dibanding pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2024 yang mencapai 5,1%.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan Pulau Sulawesi mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi dibanding pulau-pulau lain di Indonesia pada kuartal I 2025. Sementara itu, ekonomi Pulau Jawa tumbuh di atas rerata nasional, dan masih berkontribusi terbesar terhadap PDB Tanah Air.
"Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di Sulawesi, yakni 6,4% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini naik tipis dibanding PDB kuartal I 2024 sebesar 6,34%," ujar Amalia dalam Konferensi Pers PDB Kuartal I 2025, Senin (5/5/2025).
Sementara itu, ekonomi Pulau Jawa tumbuh 4,99%. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 4,84%.
Ekonomi di Pulau Sumatra tumbuh 4,85%. Angka ini meningkat dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 yang sebesar 4,23%. PDB Kalimantan tumbuh 4,32%, turun dibanding pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun lalu, 6,17%. Kemudian, wilayah Bali dan Nusa Tenggara mengalami pertumbuhan ekonomi 3,12%. Angka ini merosot dari kinerja pertumbuhan ekonomi periode yang sama tahun lalu, 5,19%.
"Kontribusi Pulau Jawa terhadap PDB tercatat mencapai 57,43%. Sementara itu, Sumatra 22,14%, Kalimantan 8,15%, Sulawesi 6,95%, Bali dan Nusa Tenggara 2,71%, serta Maluku dan Papua 2,62%," sebut Amalia.
(lav)






























