Inflasi Thailand April Turun, Sinyal Pelonggaran Suku Bunga
News
06 May 2025 12:50

Pathom Sangwongwanich dan Anuchit Nguyen - Bloomberg News
Bloomberg, Inflasi Thailand tercatat negatif untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, dipicu oleh turunnya harga bahan bakar dan meningkatnya pasokan makanan segar. Kondisi ini memberikan ruang tambahan bagi bank sentral untuk kembali memangkas suku bunga guna meredam dampak perang dagang.
Indeks harga konsumen (IHK) turun 0,22% pada April, menandai penurunan pertama sejak Maret tahun lalu, berdasarkan data yang dirilis Kementerian Perdagangan pada Selasa (6/5/2025). Penurunan ini lebih dalam dari perkiraan analis yang hanya memproyeksikan penurunan 0,1%.
Sementara itu, inflasi inti—yang tidak memasukkan harga bahan bakar dan makanan segar yang cenderung berfluktuasi—naik 0,98% pada April, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 0,9%. Secara bulanan, harga konsumen turun 0,21%, menjadi bulan ketiga berturut-turut dengan angka negatif.
Tingkat inflasi yang rendah ini berpotensi membuka peluang bagi bank sentral Thailand atau Bank of Thailand (BoT) untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Sejak Oktober, bank sentral telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali, guna mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi akibat ancaman tarif sebesar 36% atas ekspor Thailand ke Amerika Serikat. BoT juga telah mengisyaratkan pelonggaran lanjutan apabila diperlukan untuk meredam gejolak ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang.































