Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, Amalia mengatakan, faktor pendorong pada kuartal I-2025 hanya berupa Ramadan tanpa Pemilihan Umum (Pemilu). Hal ini berbeda dengan kuartal I-2024, di mana ekonomi tumbuh 5,11% (yoy) karena faktor pendorong Ramadan serta Pemilu. Saat itu, kata Amalia, pengeluaran pemerintah relatif besar untuk persiapan Pemilu. Sebagai gambaran, pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah adalah 20,44% (yoy) pada kuartal I-2024. Angka itu kemudian turun signifikan menjadi -1,38% (yoy) pada kuartal I-2025.

Amalia mengatakan, dari sisi produksi, lapangan usaha berupa industri pengolahan tumbuh 4,55% dengan kontribusi 19,25% pada kuartal I-2025.

"Kalau membedah industri pengolahan, ada industri yang tumbuh dan ada yang tidak tumbuh dan melambat. Sehingga harus memiliah industri pengolahan," ujarnya.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) merupakan dua komponen dengan kontribusi terhadap terhadap ekonomi pada kuartal I-2025, yakni masing-masing 54,53% dan 28,03%.

(ain)

No more pages