Para pejabat The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat mereka bertemu di Washington pada Selasa dan Rabu. Meski kekhawatiran akan kemungkinan resesi meningkat, data pemerintah pada Jumat menunjukkan lonjakan tajam sebanyak 177.000 dalam daftar gaji April.
Jika The Fed benar-benar menolak menurunkan suku bunga, Powell, yang ditunjuk oleh Trump pada tahun 2018, bakal menghadapi tekanan yang lebih besar.
Trump mengatakan dalam wawancara yang direkam pada Jumat bahwa Powell tidak ingin memangkas suku bunga "karena dia bukan penggemar saya. Anda tahu, dia tidak menyukai saya karena saya pikir dia sangat kaku."
Menurut laporan Bloomberg, para pembantu senior, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent, secara pribadi mendesak Trump untuk menenangkan pasar yang gelisah dengan menjelaskan bahwa ia tidak berencana mencopot Powell.
Pada pertengahan April, Trump memicu kekhawatiran dengan mengatakan dalam unggahannya di media sosial bahwa "pemecatan Powell tidak bisa akan cukup cepat!" diikuti dengan pernyataannya di Ruang Oval kepada para wartawan bahwa "jika saya ingin dia keluar, dia akan keluar dari sana secepatnya, percayalah."
Trump juga membela deportasi massal yang dilakukannya terhadap para migran tak berdokumen dan mengeluhkan putusan pengadilan yang mengharuskan pemerintah memberikan proses hukum kepada para imigran sebelum mendeportasi mereka.
Ketika ditanya apakah ia perlu menegakkan Konstitusi, Trump berkata, "saya tidak tahu."
Dia menambahkan, "saya harus menanggapi dengan mengatakan, sekali lagi, saya memiliki pengacara brilian yang bekerja untuk saya, dan mereka jelas akan mengikuti apa yang dikatakan Mahkamah Agung."
Trump juga membela kebijakan tarifnya, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan mulai memindahkan fasilitas produksi ke AS. Dia menambahkan dia tidak mengesampingkan kemungkinan membuat tarif tersebut permanen.
"Saya tidak akan melakukan itu karena jika seseorang berpikir tarif itu akan dibatalkan, mengapa mereka membangun [pabrik] di Amerika Serikat?" katanya.
Trump kembali ditanya apakah ia mempertimbangkan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, meski hal itu dilarang oleh Konstitusi. Pada 30 Maret, ia mengatakan kepada NBC bahwa "banyak orang ingin saya melakukannya," tetapi masih terlalu dini untuk membuat keputusan. Pada Minggu, ia tampaknya mengesampingkan hal itu.
"Ini bukan sesuatu yang ingin saya lakukan," katanya, seraya menyebut Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai calon penggantinya. "Saya ingin menjalani empat tahun yang hebat dan menyerahkannya kepada seseorang, idealnya seorang Republikan yang hebat, seorang Republikan yang hebat untuk meneruskannya."
(bbn)





























