Ramsey Al-Rikabi - Bloomberg News

Bloomberg, Departemen Luar Negeri AS menyetujui pelatihan dan layanan jet tempur F-16 untuk Ukraina senilai hingga US$350 juta (Rp5 triliun), menandakan bahwa Gedung Putih akan terus mendukung Kyiv dalam perang melawan Rusia meskipun Presiden Donald Trump tidak sabar untuk mengakhiri konflik tersebut.

Persetujuan dari Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan, yang masih memerlukan persetujuan Kongres, mencakup layanan seperti pelatihan personel, modifikasi, perbaikan, penanganan darat, dan peningkatan perangkat lunak, menurut pernyataan pada hari Jumat (2/5).

Jet tempur F-16 milik Ukraina, yang diproduksi oleh Lockheed Martin Corp dan dipasok oleh negara-negara NATO termasuk Denmark dan Belanda, merupakan bagian dari sistem senjata konvensional yang diminta Ukraina dari AS dan sekutunya sejak perang melawan Rusia dimulai pada 2022.

Meskipun Washington menyetujui pengiriman F-16, bersama tank tempur M1 Abrams dan rudal jarak jauh, para pejabat AS berpendapat bahwa tenaga manusia dan drone — bukan sistem senjata canggih — adalah kunci bagi Ukraina untuk menahan Rusia.