Logo Bloomberg Technoz

Lebih lanjut stem cell di Indonesia jauh lebih unggul dari negara lain karena diambil dari bagian manusia, yakni plasenta ibu yang telah melahirkan.

Sementara itu, Indonesia ternyata juga melakukan riset bersama negara-negara luar mengenai terapi sel punca atau stem cell ini.

“Ya, seperti misalnya dengan New Zealand, Profesor Alex McClellan itu kita ada kolaborasi dengan Singapura, dari Eropa, kita ada kolaborasinya, ya,”katanya.

“Jadi, orang asing itu juga nggak pernah bisa sendiri, gitu, kita juga begitu saling tukar informasi,”.

Dia menegaskan bahwa kolaborasi dengan negara-negara luar hanya untuk keperluan riset, namun dalam aplikasinya terapi stem cell ini dilakukan masing-masing negara dari peneliti dan dokter yang ahli dari bidangnya.

“Ya, dalam risetnya kita kolaborasi. Nah, di dalam applied-nya kita sendiri-sendiri, Jadi, dalam applied-nya yang sekarang itu memang dari peneliti dari dokter Indonesia,” imbuhnya.

Manfaat Stem Cell

Terapi sel punca atau stem cell therapy menjadi salah satu terobosan dalam dunia kesehatan. Manfaatnya menawarkan harapan pemulihan bagi seluruh penyakit yang dialami pasien .

 dr. Rahyussalim mencontohkan penyakit yang pernah dia tangani.

“Kalau kupingnya yang budek kita berikan di kuping. Matanya yang buta, diberikan di matanya. Jantungnya yang kolaps, ya di jantungnya,” ujarnya.

Selain itu, sel punca juga dapat memperbaiki jaringan rusak sangat signifikan setelah penyakit dikendalikan. Seperti contoh virus HIV atau membunuh sel kanker secara langsung.

"Pada penderita HIV misalnya, setelah virusnya ditekan, sisa kerusakan seperti pada otot, sendi, atau kulit bisa kita bantu regenerasinya dengan terapi stem cell."

Menurut Rahyussalim, jumlah sesi terapi sangat bergantung pada tingkat kerusakan yang dialami pasien. Kasus dengan kerusakan berat biasanya memerlukan tiga hingga empat kali terapi, sementara kondisi yang lebih ringan bisa cukup dengan satu kali prosedur.

Rahyussalim juga menegaskan bahwa prosedur stem cell tak melulu melalui prosedur tindakan bedah sayat terbuka.

“Bukan mesti belek kan bisa dijarum,” katanya.

“Karena pengertian operasinya, orang kan operasi itu belah-belah itu. Ada operasi itu, prosedur itu, memperkenalkan sel dengan jarum itu bisa. Endoskopi juga operasi. Makanya, sekarang bahwa sekarang itu kita ada sebut terminologinya stem cell surgery," tambahnya.

(dec/spt)

No more pages