Erica Yokoyama, Sakura Murakami, dan Yoshiaki Nohara- Bloomberg News

Bloomberg,  Negosiator utama Jepang menyatakan harapan untuk mencapai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat pada bulan Juni, meskipun laporan media menunjukkan kedua pihak masih berselisih terutama soal ekspor mobil Jepang.

Ryosei Akazawa mengatakan bahwa ia telah mengadakan pertemuan terbuka dengan para pejabat AS, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent, Perwakilan Dagang Jamieson Greer, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Pertemuan — yang merupakan pertemuan kedua dari rangkaian diskusi — berlangsung selama lebih dari dua jam.

“Kami dapat melakukan diskusi konkret mengenai topik seperti perluasan perdagangan bilateral, langkah-langkah non-tarif, dan kerja sama dalam keamanan ekonomi,” kata Akazawa kepada wartawan pada hari Kamis di Washington setelah pertemuan tersebut. Ia menambahkan bahwa putaran selanjutnya bisa berlangsung mulai pertengahan Mei.

AS mengusulkan sebuah kerangka kerja di mana Washington akan mempertahankan tarif sebesar 25% terhadap industri otomotif Jepang, serta baja dan aluminium, menurut surat kabar Nikkei yang mengutip beberapa sumber yang dekat dengan isu tersebut. Jepang menolak usulan itu, dengan mengatakan bahwa negosiasi seharusnya menyeluruh. Tokyo menyarankan untuk meninjau hambatan non-tarif dan memperluas impor produk pertanian AS, menurut laporan Nikkei.

Kompromi soal tarif otomotif sangat penting bagi Jepang, karena sektor yang terkait dengan industri otomotif mempekerjakan sekitar 8% dari total tenaga kerja negara itu. Namun AS ingin pembahasan tetap difokuskan pada tarif timbal balik yang akan mulai berlaku pada Juli mendatang.