Produsen iPhone Hadapi Lompatan Biaya Saat Tarif Trump Berlaku
News
02 May 2025 16:48

Mark Gurman-Bloomberg News
Bloomberg, Laporan pendapatan kuartalan Apple Inc. yang ditunggu-tunggu gagal meredakan kekhawatiran investor mengenai tantangan-tantangan terbesarnya, termasuk potensi peningkatan biaya tarif dan perlambatan bisnis di China. Saham Apple turun sebanyak 4,2% pada akhir perdagangan Kamis waktu AS setelah perusahaan merilis hasil kuartal kedua, mencakup penjualan yang lebih buruk dari perkiraan di China.
Produsen iPhone ini juga memperingatkan bahwa tarif Trump akan meningkatkan biaya pada kuartal ini, sebuah sinyal ketegangan geopolitik semakin membebani bisnis yang paling berharga di dunia ini.
Apple memperkirakan biaya yang lebih tinggi sebesar US$900 juta dari tarif pada periode saat ini, kata Chief Executive Officer (CEO) Tim Cook dalam sebuah panggilan konferensi. Pendapatan akan meningkat dengan persentase di kisaran rendah hingga pertengahan satu digit pada kuartal ini, dibandingkan dengan estimasi rata-rata analis sebesar 5%. Perusahaan tidak memberikan panduan apa pun tentang dampak tarif Trump setelah periode saat ini.
“Kami akan mengelola perusahaan seperti yang selalu kami lakukan, dengan keputusan yang bijaksana dan disengaja, dengan fokus pada investasi untuk jangka panjang,” kata Tim Cook. Sementara itu, penjualan dari China turun 2,3% menjadi US$16 miliar pada kuartal kedua, yang berakhir pada 29 Maret. Para analis memperkirakan di angka US$16,83 miliar. Kekurangan tersebut merupakan sinyal tidak menyenangkan bagi pasar yang dulunya merupakan pasar yang sedang berkembang.

































