Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan adalah kelompok perumahan, listrik air dan bahan bakar rumah tangga, yakni mencapai 6,06%, dan memberi andil inflasi 0,98%. Komoditas yang dominan mendorong inflasi adalah tarif listrik 0,97%.
Komoditas lain yang memberi andil inflasi secara bulanan adalah emas perhiasan 0,16%, bawang merah 0,06%, cabai merah 0,04%, dan tomat 0,03%.
Hasil konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg sampai Jumat pagi, memperkirakan pada April terjadi inflasi 1,02% month-on-month di Indonesia, melandai setelah musim Lebaran berlalu yang mencatat inflasi Maret 1,65%.
Sedangkan dibanding April tahun lalu, inflasi diperkirakan sebesar 1,5%, lebih tinggi ketimbang Maret di angka 1,03%. Inflasi inti diperkirakan sebesar 2,5%, naik dibanding bulan sebelumnya 2,48%.
(lav)