Logo Bloomberg Technoz

Wall Street Bangkit Meski Dihantui Resesi dan Tarif Trump

News
30 April 2025 05:20

Foto Donald Trump di bursa Wall Street (Michael Nagle/Bloomberg)
Foto Donald Trump di bursa Wall Street (Michael Nagle/Bloomberg)

Rita Nazareth dan Isabelle Lee - Bloomberg News

Bloomberg, Para pelaku pasar di Wall Street mulai kembali mengangkat pasar saham secara hati-hati, dalam taruhan besar bahwa dunia korporat Amerika Serikat (AS) mampu bertahan di tengah perlambatan ekonomi dan gangguan terhadap laba akibat tarif impor.

Para investor mengabaikan lemahnya data keyakinan konsumen dan pasar tenaga kerja, sehingga mendorong indeks S&P 500 naik 0,6%. Indeks tersebut mencatatkan penguatan terbaik dalam enam hari sejak Maret 2022, dengan kenaikan sekitar 8% dalam periode tersebut. Nasdaq 100 bahkan mendekati titik impas setelah mengalami penurunan sejak 2 April, ketika Donald Trump mengumumkan langkah-langkah perdagangan agresif. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun di bawah 4,2%, sementara dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama lainnya.


Sekelompok investor optimistis memicu penguatan kembali pasar saham, meski gejolak tarif yang digagas Trump belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan dampak ekonominya semakin terasa setiap hari. Salah satu teori menyebutkan bahwa investor khawatir akan ketinggalan momentum awal reli pasar, mengingat sejarah panjang pemulihan pasar di AS.

Ditaruhkannya harapan pada pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) guna mencegah resesi, membuat kondisi investasi berisiko mulai terbentuk kembali.

Grafik S&P 500. (Sumber: Bloomberg)