Logo Bloomberg Technoz

Namun setelah menikmati kenyamanan sepanjang tahun lalu, perekonomian terbesar dunia ini mulai kehilangan tenaga pada awal 2025, seiring melemahnya konsumsi dan membengkaknya defisit perdagangan akibat lonjakan impor terkait tarif.

Dalam perubahan strategi perdagangan terbarunya, Trump dikabarkan akan menandatangani perintah eksekutif untuk meredam dampak tarif mobil, dengan mencegah tumpang tindih beban bea atas kendaraan rakitan luar negeri dan meringankan tarif atas suku cadang dari luar yang digunakan dalam produksi kendaraan di AS.

“Banyak pihak masih memprediksi resesi dan level saham yang lebih rendah, tetapi kami percaya bahwa ‘Trump put’ nyata bagi pasar saham, sementara ‘Fed put’ berlaku untuk perekonomian,” ujar Andrew Brenner dari NatAlliance Securities. “Meskipun sulit mengidentifikasi titik puncak dan dasar pasar secara real time, kami rasa yang terburuk sudah lewat.”

Dalam kabar korporasi, Amazon.com Inc menyatakan tidak akan memberikan beban tarif AS pada produk-produknya setelah Gedung Putih mengkritik langkah tersebut. Apple Inc dikabarkan ingin memproduksi iPhone di AS, menurut Menteri Perdagangan Howard Lutnick kepada CNBC. General Motors Co dan JetBlue Airways Corp menarik proyeksi kinerja mereka. United Parcel Service Inc berencana memangkas 20.000 karyawan tahun ini.

Setelah penutupan bursa, Starbucks Corp melaporkan penurunan penjualan yang sedikit lebih cepat dari perkiraan. Laba Visa Inc melampaui ekspektasi. Sementara itu, Snap Inc tidak memberikan proyeksi penjualan untuk periode saat ini, dengan alasan sedang menghadapi “tantangan” makroekonomi yang berdampak pada bisnis iklan mereka. Hasil awal Super Micro Computer Inc juga tak memenuhi prediksi analis.

“Ke depan, kami percaya skenario terburuk dari perubahan kebijakan kemungkinan sudah tercermin dalam pasar,” kata Lauren Goodwin dari New York Life Investments. “Namun karena ketidakpastian masih tinggi di sektor-sektor penting seperti biaya dan pendapatan bisnis, serta valuasi yang sudah pulih dari titik terendah, volatilitas pasar kemungkinan akan tetap tinggi.”

Di HSBC Holdings Plc, sekelompok analis memangkas target akhir tahun untuk S&P 500 menjadi 5.600 dari sebelumnya 6.700, dengan alasan tarif dan pertumbuhan ekonomi AS yang di bawah ekspektasi akan menekan laba korporasi.

“Kami memperkirakan narasi pasar akan terus bergeser antara resesi dan stagflasi hingga gejolak tarif mereda, The Fed mulai melonggarkan kebijakan, dan/atau tekanan inflasi gagal membangun momentum,” tulis analis seperti Nicole Inui dalam catatan kepada klien.

Larry Adam dari Raymond James menyatakan tetap mempertahankan target S&P 500 di angka 5.800 hingga akhir tahun, namun memperingatkan bahwa perjalanan masih panjang.

“Untuk sementara, saya akan lebih berhati-hati karena saya yakin akan ada bukti nyata yang menunjukkan perlambatan ekonomi ini,” ujar Adam dalam wawancara di kantor pusat Bloomberg di New York.

Musim laporan keuangan yang solid telah mendorong momentum posisi saham AS, dengan eksposur yang kini mendekati level netral, menurut tim analis Citigroup Inc yang dipimpin Chris Montagu.

Sementara itu, para manajer hedge fund yang selama ini menahan diri akibat volatilitas berita tarif, masih enggan mengambil posisi besar — kecuali dalam satu hal: menjual saham AS.

Tingkat “keyakinan pasar”, indikator kepercayaan hedge fund dalam strategi investasi tertentu, mulai pulih setelah sebelumnya jatuh mendekati titik terendah dalam beberapa dekade, menurut data dari Bob Elliott, mantan eksekutif puncak Bridgewater Associates Ltd. Posisi di berbagai kelas aset — termasuk mata uang, obligasi, dan komoditas — tetap lemah setelah jatuh ke persentil ke-10 terendah sejak tahun 2000 pada akhir Maret lalu.

“Di sisi positif, meski pemerintahan Trump memicu volatilitas, apa yang disebut ‘Trump Put’ kini semakin terlihat, dengan makin ramainya pembicaraan soal jalan keluar dan kesepakatan dagang belakangan ini,” kata analis HSBC Alastair Pinder dan Dmitriy Leskin. “Namun di sisi lain, pembicaraan soal resesi juga makin nyaring — dan meski sebagian sudah tercermin dalam harga, kami percaya hal ini tetap akan membatasi potensi kenaikan pasar.”

(bbn)

No more pages