Logo Bloomberg Technoz

RI Pilih Perkuat Kongsi China & Jajaki Mitra Dagang Selain AS

Redaksi
28 April 2025 07:50

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Instagram @smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Instagram @smindrawati)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan diversifikasi hubungan perdagangan merupakan hal penting yang bisa dilakukan untuk merespons dinamika kebijakan ekonomi global, terutama kebijakan tarif resiprokal yang berasal dari Amerika Serikat (AS). 

Menkeu mengungkapkan, meskipun eksposur perdagangan langsung antara Indonesia dan AS relatif kecil karena kurang dari 2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi dampak kebijakan Negeri Paman Sam tersebut tetap signifikan secara global.

“Total ekspor dalam PDB juga hanya sekitar 20%, tetapi itu tidak berarti bahwa apa yang terjadi tidak penting. Ini tidak hanya memengaruhi Indonesia, tetapi juga seluruh dunia,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan pers, dikutip Senin (28/4/2025).


Kondisi global saat ini, lanjut Sri Mulyani, mendorong banyak negara untuk mengevaluasi kembali strategi perdagangan mereka dan mencari alternatif pasar ekspor di luar AS. Dalam konteks ini, Indonesia semakin aktif menjajaki dan mempercepat perundingan dagang yang sebelumnya terhambat.

Menurut dia, pemicu ini telah menyebabkan banyak diskusi tentang perjanjian perdagangan yang telah terhenti atau belum membuat kemajuan. Sekarang, ada perasaan bahwa pemerintah Indonesia benar-benar harus membuat kemajuan untuk mencapai kesepakatan karena tidak ada alternatif lain.