Terkait komponen IIM, sebanyak 31,9% responden menyatakan tidak pernah menabung. Angka tersebut, tercatat lebih tinggi dari hasil survei bulan sebelumnya dimana terdapat 27,6% responden yang tidak pernah menabung pada Februari 2025.
Persentase responden yang menilai besaran yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan turun tipis menjadi 53,7%, dari angka pada bulan sebelumnya sebesar 56,4% responden.
Sementara komponen IWM, terjadi penurunan responden yang menyatakan tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung, yakni turun menjadi 38,9% dari bulan sebelumnya 40,5%. Sementara persentase responden yang menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk menabung turun menjadi 24,8%, dari sebelumnya 26,5%.
“Perkembangan ini menunjukkan rencana dan intensitas menabung konsumen yang menurun. Hal tersebut terkait dengan rencana konsumen yang mengalokasikan pendapatannya lebih banyak untuk belanja menyambut bulan puasa dan Idulfitri,” klaim LPS.
IMK menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen. Level IMK di atas 100 menunjukkan niat dan kemampuan menabung konsumen yang tinggi. IMK terdiri dari dua komponen penyusun yaitu IIM dan IWM.
IIM menunjukkan penilaian konsumen tentang intensitas dan kemampuan menabung, sedangkan IWM menggambarkan penilaian konsumen terhadap waktu yang tepat untuk menabung atau niat untuk menabung.
(lav)































