“Kami akan terus memberikan pembaruan lebih lanjut seiring dengan perkembangan terbaru yang tersedia,” kata representatif VinFast.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pabrik mobil asal Vietnam tersebut sempat terganggu akibat aksi premanisme organisasi kemasyarakatan (Ormas).
Kabar itu disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko.
Pernyataan tersebut diutarakan oleh Moeldoko, sekaligus merespons gangguan Ormas yang juga terjadi pada pabrik milik produsen mobil asal China, Build Your Dreams (BYD).
"VinFast juga pernah melaporkan ada gangguan-gangguan, namun saya sudah bantu untuk komunikasikan ke wilayah setempat,” ujar Moeldoko, yang juga mantan Kepala Staf Kepresidenan kepada wartawan, belum lama ini.
Adapun, Pabrik VinFast berlokasi di kawasan industri yang sedang berkembang itu memakan nilai investasi sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,36 triliun (berdasarkan asumsi kurs saat ini), dengan luas mencapai 171 hektare (ha).
Pabrik ini juga akan beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebanyak 50.000 unit kendaraan dan mencakup beberapa area produksi utama seperti body shop, general assembly shop, paint shop hingga area pengujian.
(ibn/naw)































