Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penipuan digital kembali memakan korban, kali ini dengan modus baru yang memanfaatkan kecanggihan teknologi steganografi.

Seorang pria di Madhya Pradesh, India, kehilangan hampir Rp38 juta setelah membuka sebuah gambar yang dikirim melalui WhatsApp oleh nomor tidak dikenal. Gambar tersebut ternyata mengandung malware yang secara diam-diam mencuri data perbankan dari ponselnya.

Teknik steganografi, khususnya metode Least Significant Bit (LSB), memungkinkan pelaku kejahatan siber menyisipkan kode berbahaya ke dalam file gambar, audio, atau dokumen yang tampak normal seperti .jpg, .png, atau .pdf. Menurut Direktur Pelaksana 63SATS, Neehar Pathare, metode ini sulit terdeteksi oleh perangkat lunak antivirus konvensional.

"Kode berbahaya disisipkan secara tersembunyi dalam file media dan hanya diaktifkan oleh skrip tertentu. Hal ini memungkinkan file tersebut lolos dari deteksi antivirus berbasis tanda tangan," jelas Pathare, dikutip, Kamis (24/4/2025).

Berbeda dari serangan malware tradisional yang menggunakan tautan atau lampiran mencurigakan, teknik steganografi menyembunyikan ancaman dalam media yang terlihat sah. Malware tersebut dapat aktif secara otomatis begitu file dibuka, tanpa sepengetahuan pengguna.

Pakar keamanan siber Tushar Sharma, pendiri TOFEE, menegaskan bahwa metode ini bukanlah hal baru, di mana teknik serupa pernah digunakan pada 2017 dengan menyisipkan kode ke dalam file GIF yang dibagikan melalui WhatsApp. Meski celah telah diperbaiki, versinya yang lebih canggih terus berkembang dan digunakan secara luas sejak 2019.

Dalam kasus terbaru ini, korban menerima pesan berisi foto dari nomor tak dikenal yang meminta identifikasi seseorang dalam gambar. Awalnya korban mengabaikan pesan tersebut, namun setelah menerima beberapa panggilan dari nomor yang sama, ia akhirnya membuka file tersebut.

Malware langsung menginfeksi perangkat dan mencuri informasi rekening bank korban, mengakibatkan kerugian senilai hampir 200.000 Rupee atau setara Rp38 juta.

Pihak kepolisian di Kerala telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap file media dari pengirim yang tidak dikenal, baik melalui WhatsApp maupun SMS. 

Sebagai upaya pencegahan, pengguna disarankan untuk:

  • Tidak membuka file atau gambar dari nomor tidak dikenal.  
  • Menonaktifkan fitur pengunduhan otomatis media di WhatsApp.  
  • Rutin memperbarui sistem operasi dan aplikasi.  
  • Menggunakan perangkat lunak antivirus yang andal.  
  • Mengabaikan serta memblokir permintaan mencurigakan, termasuk yang meminta identifikasi melalui gambar.

Dengan meningkatnya kecanggihan modus kejahatan digital, kewaspadaan dan literasi keamanan siber menjadi kunci utama dalam melindungi data pribadi di era komunikasi digital.

(prc/wep)

No more pages