Logo Bloomberg Technoz

Leah Nylen, Shirin Ghaffary, dan Davey Alba - Bloomberg News

Bloomberg, Pemimpin ChatGPT Nick Turley mengatakan bahwa OpenAI tertarik untuk membeli peramban Chrome milik Google jika pengadilan federal mengeluarkan perintah spin off (pisah dari perusahaan induk).

"Ya, kami akan melakukannya, seperti halnya banyak pihak lainnya," kata Turley menjawab pertanyaan dalam sidang pengadilan Selasa (22/4/2025) waktu setempat, apakah perusahaannya akan membeli peramban Google.

Turley dipanggil Departemen Kehakiman untuk bersaksi sebagai bagian dari persidangan tiga pekan untuk menentukan perubahan yang harus dilakukan Google Alphabet Inc terhadap bisnisnya setelah hakim federal memutuskan perusahaan tersebut memonopoli pasar pencarian pada tahun lalu. 

Hakim Amit Mehta akan memutuskan praktik bisnis apa yang harus diubah Google pada Agustus. Departemen Kehakiman telah meminta agar Google dipaksa untuk melepaskan Chrome.

Saat ini, chatbot OpenAI, ChatGPT, memiliki ekstensi di peramban Chrome yang bisa diunduh oleh pengguna.

Namun, Turley menilai jika Chrome terintegrasi lebih dalam ke OpenAI, produk yang dihasilkan akan lebih baik.

'Pengalaman Luar Biasa'

"Anda bisa menawarkan pengalaman yang benar-benar luar biasa, jika ChatGPT diintegrasikan ke dalam Chrome," papar Turley. "Kami akan bisa memperkenalkan pada pengguna seperti apa pengalaman pertama menggunakan AI."

Turley mengatakan salah satu masalah tersulit perusahaan saat ini adalah distribusi. Meski sudah mencapai kesepakatan untuk mengintegrasikan ChatGPT ke iPhone Apple Inc, perusahaan belum berhasil kerja sama dengan produsen ponsel pintar Android.

Sebelumnya, eksekutif Google mengaku perusahaannya mulai membayar Samsung Electronics Co pada Januari untuk memasang aplikasi Gemini AI di ponselnya.

Perjanjian itu tidak eksklusif, tetapi Turley mengatakan OpenAI tidak memperoleh banyak kemajuan dalam negosiasi dengan perusahaan Korea Selatan itu karena Google mampu menggelontorkan dana lebih besar dari startup tersebut.

"Itu bukan karena kami tidak berusaha," ungkapnya. "Kami tidak pernah sampai pada titik di mana kami dapat mendiskusikan persyaratan yang konkret."

'Kekhawatiran Mendalam'

Dalam kesaksiannya, Turley mengatakan ia memiliki "kekhawatiran mendalam bahwa kami mungkin akan tersingkir" oleh beberapa perusahaan raksasa di pasar, seperti Google.

"Kami memiliki pesaing kuat yang mengontrol titik akses bagaimana orang menemukan produk, termasuk produk kami. Orang-orang menemukannya melalui browser atau melalui toko aplikasi," ujarnya. "Pilihan yang nyata mendorong persaingan. Pengguna harus bisa memilih."

OpenAI ChatGPT (Gabby Jones/Bloomberg)

ChatGPT, yang diluncurkan pada November 2022, dengan cepat viral dan sukses sebagai salah satu produk perangkat lunak konsumen dengan pertumbuhan tercepat sepanjang masa. Pada Februari, OpenAI mengatakan memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif mingguan.

Turley mengatakan bahwa perusahaannya telah melampaui target 2024 untuk pengguna aktif mingguan, tetapi tidak menyebutkan angkanya.

Pekan ini, Google mulai berhadapan dengan Departemen Kehakiman dan puluhan jaksa agung negara bagian mengenai perubahan apa yang akan diperintahkan Mehta untuk mencegah perusahaan memonopoli pasar pencarian daring.

Solusi hukum yang diusulkan Departemen Kehakiman termasuk memaksa Google menjual peramban Chrome-nya, melisensikan data pencarian pada para saingan, dan menghentikan kontrak berbayar untuk posisi eksklusif pada aplikasi dan perangkat.

Google mengatakan usulan pemerintah tersebut akan merugikan konsumen, dengan memperburuk produk Google sehari-hari, dan akan membahayakan kepemimpinan AS dalam bidang teknologi.

Jika pengadilan memerintahkan Google menjual peramban web populernya, ini akan menandai pemisahan pertama yang diperintahkan pengadilan terhadap perusahaan besar AS sejak AT&T bubar pada tahun 1980-an.

(bbn)

No more pages