Logo Bloomberg Technoz

Ulas Peluang OpenAI Akuisisi Google Chrome yang Bernilai Rp337 T

Redaksi
23 April 2025 12:07

Ekosistem Google search, chrome, dan lainnya yang jadi bagian dari platform milik Alphabet Inc. (Bloomberg)
Ekosistem Google search, chrome, dan lainnya yang jadi bagian dari platform milik Alphabet Inc. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aksi dorongan menjual secara paksa browser Chrome oleh Google Alphabet Inc. menarik perhatian OpenAI, yang disebut siap jadi pemilik baru. Namun dengan catatan pengadilan federal Amerika Serikat (AS) telah secara resmi mengeluarkan perintah spin off tersebut, disampaikan  Nick Turley, bos ChatGPT unit model kecerdasan buatan dari OpenAI.

Dalam sebuah simulasi yang dipaparkan Mandeep Singh, analis Bloomberg Intelligence, browser Chrome memiliki nilai sekitar US$15-US$20 miliar (Rp337,6 triliun) "mengingat mesin pencari itu memiliki lebih dari 3 miliar pengguna aktif bulanan." Namun prospek valuasi Chrome, ucap Bob O'Donnell dari TECHnalysis Research, tergantung pada kemampuan mereka untuk menghubungkan Chrome ke layanan lain.

Hakim Distrik AS Amit Mehta tahun lalu memutuskan bahwa Google telah melakukan aksi monopoli atas bisnis pencarian online, sebagai sebuah dari gugatan Departemen Kehakiman (DoJ) AS dan sekelompok negara bagian lain.

Dalam sebuah pengajuan pengadilan bulan November, para penegak hukum antimonopoli mengatakan bahwa Google harus melepaskan Chrome, mengutip keputusan hakim sebelumnya bahwa browser tersebut “memperkuat dominasi [Google],” dikutip dari Bloomberg News, Rabu (23/4/2025).

Perkembangannya, hari Senin waktu setempat dimulai kembali persidangan dengan agenda pengajuan banding oleh Google.