Logo Bloomberg Technoz

Tanpa adanya kesepakatan dagang, India terancam dikenakan tarif hingga 26% atas ekspornya ke Amerika Serikat, menyusul kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump yang diumumkan pada 2 April dan kini tengah ditangguhkan selama 90 hari. Trump sendiri telah berulang kali mengkritik India atas tingginya tarif perdagangannya.

Dalam pembicaraan dagang dengan India, tujuan utama Washington adalah meningkatkan akses pasar bagi produk-produk AS, menurunkan hambatan tarif dan non-tarif India, serta mendapatkan komitmen-komitmen strategis lainnya. Hal ini disampaikan Perwakilan Dagang AS dalam lembar fakta terpisah pada Senin.

Vance tiba di New Delhi pada Senin bersama keluarganya setelah sebelumnya menghabiskan tiga hari di Italia. Setelah bertemu Modi, ia dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Jaipur pada Selasa, di mana ia akan menyampaikan pidato tentang prioritas ekonomi bersama antara AS dan India.

Pertemuan Vance dan Modi pada Senin digelar di kediaman perdana menteri dan diikuti oleh pertemuan yang lebih besar bersama staf, serta makan malam yang turut dihadiri istri Vance, Usha Vance, dan ketiga anak mereka.

Saat kunjungan Modi ke Gedung Putih pada Februari lalu, kedua belah pihak menyatakan rencana untuk menyelesaikan tahap pertama dari kesepakatan dagang bilateral sebelum musim gugur. Dalam pernyataan usai pertemuan dengan Vance, Modi mengatakan ia menantikan kunjungan Presiden Trump ke India akhir tahun ini.

“Memulai lebih awal perjanjian dagang bilateral dan menjadi mitra strategis AS adalah langkah positif bagi India,” ujar Sonal Varma, ekonom di Nomura Holdings Inc. “Melihat kecepatan pembicaraan saat ini, target penyelesaian tahap awal pada musim gugur tampaknya dapat dicapai, meskipun keseluruhan kesepakatan akan memerlukan waktu lebih lama.”

Secara terpisah, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman pada Senin mengatakan bahwa India merupakan salah satu negara pertama yang mendekati pemerintahan Trump untuk memulai negosiasi dagang. “Mitra dagang terbesar dan terpenting India adalah Amerika Serikat, dan hal itu sangat disadari oleh pemerintah India saat ini,” ujarnya dalam pidato di Hoover Institution, Universitas Stanford.

(bbn)

No more pages