“Memecat Powell tidak hanya merusak prinsip independensi bank sentral, tetapi juga berisiko mempolitisasi kebijakan moneter AS dengan cara yang akan mengganggu pasar,” kata Christopher Wong, seorang ahli strategi di Oversea-Chinese Banking Corp.
Jika kredibilitas Fed dipertanyakan, hal itu dapat mengikis kepercayaan terhadap dolar dan mempercepat aliran dana ke aset-aset safe haven, termasuk emas, katanya, dilansir dari Bloomberg News.
Di sisi perdagangan, China memperingatkan negara-negara agar tidak membuat kesepakatan dengan AS dengan mengorbankan kepentingan Beijing. Data yang akan dirilis minggu ini - termasuk revisi perkiraan dari Dana Moneter Internasional - dapat memperkuat kekhawatiran tentang perlambatan global.
Bank-bank telah menjadi semakin positif mengenai prospek emas karena reli tahun ini semakin kuat. Diantaranya, Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan logam mulia ini dapat mencapai US$4.000/troy ons pada pertengahan tahun depan.
Emas spot naik sebanyak 0,4% pada hari Selasa ke rekor baru US$3,436.01 per ons di awal perdagangan Asia. Perak dan platinum naik tipis, sementara paladium turun.
(rtd/wep)