"Jadi menurut kami memang karena uncertainty masih tinggi, tapi most probably growth [pertumbuhan ekonomi] di 2025 akan lebih rendah dibanding 2024," kata Rully, dikutip Minggu (20/4/2025).
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI sepanjang tahun ini pada rentang 4,7% hingga 5,5%.
Namun, menurut Rully, risiko eskalasi ketidakpastian saat ini bisa saja membesar. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi bisa berada di bawah rentang perkiraan BI, bahkan bisa di level 4,5%.
"Jadi, untuk pasar saham, kami belum melihat tanda-tanda berkurangnya risiko. Outflow masih akan cukup besar karena growth dari dalam negeri yang seharusnya menjadi daya tarik untuk Indonesia masih belum terlihat," jelas Rully.
Bukan hanya di bursa saham, pasar obligasi juga masih mengalami outflow cukup besar sepanjang bulan ini.
"Jadi, dalam 90 hari ke depan masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Sangat sulit untuk memperkirakan sampai kapan outflow terjadi, tapi kalau dalam jangka yang lebih pendek, mungkin sebulan atau less than one month, kami rasa tekanan outflow masih besar."
(dhf)