Logo Bloomberg Technoz

Harga batu bara terjerembab karena musim dingin tahun ini ternyata lebih hangat sehingga membuat penggunaan listrik terlalu melonjak. Selain itu, pasokan yang melimpah juga menjadi beban berat.

Bulan lalu.produksi batu bara China mencapai 445,58 juta ton. Naik 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dan menjadi rekor produksi bulanan tertinggi.

Sepanjang tahun lalu, produksi batu bara China mencapai 4,76 miliar ton. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang masa.

Stockpiles of coal at the Guoyuan Port Container Terminal in Chongqing, China./Bloomberg-Na Bian

Analisis Teknikal

Perdagangan pekan ini praktis sudah usai, karena hari ini pasar tutup merayakan Jumat Agung. Jadi bagaimana proyeksi harga batu bara untuk minggu depan?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara masih tersangkut di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 19,69.

RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Bahkan kalau di bawah 30, maka artinya sudah jenuh jual (oversold).

Hawa oversold kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 5,76. Jauh di bawah 20, yang berarti sangat oversold.

Dengan demikian, harga batu bara sejatinya berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah US$ 98/ton yang menjadi Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di 100/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 92/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara merosot ke US$ 90/ton.

Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 84/ton.

(aji)

No more pages