Logo Bloomberg Technoz

Cerita Jokowi, Semedi 3 Hari Agar Indonesia Tidak Lockdown

Krizia Putri Kinanti
26 January 2023 14:54

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan sulitnya tarik ulur  perihal lockdown pada masa pandemi. Bahkan sampai-sampai Presiden Jokowi mengaku harus mengambil waktu khusus merenungkannya alias bersemedi.

"Saya semedi tiga hari untuk memutuskan apa ini, apa kita harus lockdown atau tidak karena betul-betul sangat tidak memiliki pengalaman semuanya mengenai ini. Dan pada ditekan dari sisi pandemi, pada saat yang sama ditekan juga dari sisi ekonomi. Bayangkan pendapatan penerimaan negara anjlok 16%, padahal belanja harus naik 12 persen, gimana coba?" kata Presiden Jokowi saat membuka acara tersebut di Jakarta pada Kamis (26/1/2023).

Bahkan kata dia ada saat-saat ketika rapat di mana hampir 80% menteri menyarankan agar dilakukan lockdown karena banyak negara melakukannya. Belum lagi ada tekanan dari sejumlah fraksi di Senayan.

"Tekanan-tekanan seperti itu pada saat mengalami krisis dan kita tidak jernih, kita tergesa-gesa, kita grusa-grusu, bisa salah, bisa keliru. Coba saat itu misalnya kita putuskan lockdown. Hitungan saya dalam dua atau tiga minggu, rakyat sudah enggak bisa, enggak memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah, semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat. Apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung, sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown," lanjut Presiden.

Hingga pada akhirnya Jokowi memutuskan untuk tidak melakukan lockdown.