Logo Bloomberg Technoz

Subindeks kondisi ekonomi saat ini turun menjadi 110,6, yang mencerminkan berkurangnya kepercayaan pada keuangan rumah tangga jangka pendek. 

Ke depannya, erosi terus-menerus dalam sentimen konsumen menimbulkan risiko signifikan terhadap permintaan domestik, khususnya konsumsi, yang tetap menjadi mesin utama pertumbuhan Produk Domestik Bruto.

Dengan inflasi yang masih rendah, tetapi rupiah tertekan dan upah riil stagnan, maka hambatan pada pengeluaran tersier atau diskresioner dapat meningkat, khususnya di antara kelompok berpenghasilan menengah yang rentan.

"Melemahnya sentimen dapat mendorong perubahan perilaku rumah tangga ke arah tabungan untuk berjaga-jaga, yang selanjutnya menekan aktivitas ritel dan jasa," ujarnya. 

Fithra mengatakan penurunan berkelanjutan dalam keyakinan konsumen dapat menekan konsumsi rumah tangga, pendorong utama PDB Indonesia. "Jika daya beli terus melemah, bisnis yang bergantung pada permintaan domestik —seperti ritel, barang konsumsi, dan jasa— mungkin menghadapi pertumbuhan yang lebih lambat."

Dengan demikian, pada tahap siklus pasar ini, Fithra melihat risiko penurunan pada pertumbuhan PDB di bawah 5% pada 2025.

(dhf)

No more pages