Berdasarkan pantauan langsung Bloomberg Technoz, Selasa (15/4/2025), Butik Emas Antam Setiabudi One terpantau dipadati pembeli, bahkan sampai meluber ke tempat parkir.
Sampai dengan pukul 10:18 WIB pembeli yang sudah dilayani baru sampai nomor 36. Sementara, antrean baru sudah mengular sampai nomor 193.
Padahal, stok emas fisik yang tersedia di Butik Emas Antam Setiabudi One terbatas.
Stok yang tersedia hanya pecahan 1 gram sebanyak 79 keping, pecahan 2 gram sebanyak 35 keping, dan pecahan 5 gram sejumlah 81 keping.
Diversifikasi Produk
Selain emas, Antam (ANTM) juga melakukan diversifikasi dengan menjual mineral lain, salah satunya nikel.
Adapun volume produksi bijih nikel sepanjang tahun 2024 mencapai 9,95 juta wet metric ton (wmt) dan penjualan 8,34 juta wmt. Produksi feronikel tercatat mencapai 20,10 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan volume penjualan sebesar 19,45 ribu ton yang diperuntukan memenuhi demand pada pasar Tiongkok, India, dan Korea Selatan.
Sementara penjualan bauksit pada tahun 2024 tercatat sebesar 736 ribu wmt yang diperuntukan untuk pasokan bahan baku smelter dalam negeri.
Antam saat ini sedang mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, yakni mengembangkan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Menpawah, Kalimantan Barat, berkolaborasi dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang diproyeksi beroperasi tahun ini dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun.
Penyediaan bahan baku baterai, yakni nikel dan bauksit, digunakan Antam dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional.
"Selain menjaga operasional yang solid dan berkelanjutan. Di saat yang sama, ANTAM juga agresif merealisasikan proyek-proyek strategis nasional yang mendukung hilirisasi dan transisi energi," tegas Arianto.
Dalam segi memperkuat lini bisnis pengolahan dan pemurnian logam mulia, Antam menggunakan proyek Precious Metal Manufacturing Plant di Gresik, Jawa Timur. Kemudian, pabrik akan meningkatkan kapasitas produksi untuk penuhi peningkatan permintaan, serta menjangkau pasar yang lebih luas, khususnya di Indonesia wilayah Timur.
(dhf)

































