Logo Bloomberg Technoz

AS Pangkas Prospek Permintaan Minyak Global, Imbas Tarif Trump

News
11 April 2025 05:30

Kilang minyak. (Bloomberg)
Kilang minyak. (Bloomberg)

Mia Gindis dan Nathan Risser - Bloomberg News

Bloomberg, Amerika Serikat (AS) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global dan produksi minyak mentah domestik karena kebijakan tarif Presiden Donald Trump membuat prospek ekonomi menjadi suram.

Menurut Prospek Energi Jangka Pendek Badan Informasi Energi (EIA) yang dirilis Kamis (11/4/2025) waktu setempat, permintaan minyak global kini diperkirakan tumbuh sekitar 900.000 barel per hari pada 2025. Angka ini lebih rendah 400.000 barel per hari dari estimasi bulan lalu.


Harga minyak mentah AS sudah anjlok lebih dari 15% pada April dan diperdagangkan mendekati level terendah dalam empat tahun terakhir. Pasalnya para pedagang mengamati prospek permintaan di tengah aksi saling serang Trump dengan para mitra dagangnya.

Sebelumnya, Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk tarif resiprokal yang dikenai pada puluhan negara. Ia juga menaikkan bea masuk terhadap China. Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa eskalasi perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini akan membawa kerusakan jangka panjang pada pertumbuhan global.